"10 rumah warga milik Bapak Sugiari, Ngarpai, Suparno, Mas'ud, Nurcahyo, Sukadi, Janib, Janip, Suliyan, Isrofi, retak pada dindingnya antara 10 - 18 sentimeter. Jalan aspal mengalami ambles sekitar 20 - 30 sentimeter," ungkap dia.
Pihaknya pun merekomendasikan untuk merelokasi sementara bagi bangunan sekolah dan rumah yang terdampak retakan. Pasalnya dari kajian terjadi alih fungsi lahan dari daerah konservasi tangkapan air. Namun hingga kini warga masih bertahan di rumahnya masing-masing, sambil memperbaiki pergerakan tanah dengan cara seadanya.
"Untuk rumah-rumah warga kami rekomendasikan untuk relokasi sementara. Rekayasa teknis dengan penguatan struktur tanah, guna pemanfaatan kawasan dengan pelibatan penelitian civitas akademi juga bakal dilaksanakan," tukasnya.
(Awaludin)