Ia pun melanjutkan, bahwa pernyataan itu bukan ucapan dari Oegroseno. Melainkan, kata dia, dari staf Oegroseno.
“Itu sebabnya staff beliau mencoba mengakses ke Polres dan Polses, tetapi menurutnya mereka takut menjawab padahal staff tsb hanya ingin tahu jumlah suara real dari Jendral Oegroseno. Karena itu, bersama ini saya klarifikasikan bahwa pernyataan tersebut bukan merupakan ucapan dari Jendral Oegroseno dan bukan tentang Sirekap tetapi tentang "aplikasi khusus yang digunakan Polres dan Polses" untuk real count, sebagaimana koreksi diatas,” ungkapnya.
“Dalam pertemuan bukber puluh jam lalu tersebut, kami tidak hanya merayakan kebersamaan dalam berbuka puasa, tetapi utamanya juga membuka ruang untuk berdiskusi tentang isu-isu penting yang berkembang masif, termasuk persoalan IT dalam Pilpres 2024. Sebagai rakyat tentunya kita sangat prihatin dengan keriuhan Pilpres kali ini, padahal sudah seharus kita semua termasuk TNI POLRI menjunjung tagline pemilu yang sangat clear : LUBER JURDIL,” jelas dia.
Dilaporkan ke Polda Metro
Connie Bakrie dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan menyebarkan berita bohong atau hoaks karena menyebut "Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres-Polres." Laporan disampaikan ke Polda Metro Jaya oleh AMUK dan JPUD pada 20 Maret 2024.
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya udah memeriksa empat saksi dari pelapor untuk menyelidiki laporan tersebut.
(Salman Mardira)