Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Macron Sebut ISIS yang Serang Rusia Sebelumnya Telah Mencoba Serang Prancis Tapi Gagal

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 26 Maret 2024 |08:10 WIB
Macron Sebut ISIS yang Serang Rusia Sebelumnya Telah Mencoba Serang Prancis Tapi Gagal
Macron sebut ISIS yang serang Rusia sebelumnya telah mencoba serang Prancis tapi gagal (Foto: Reuters)
A
A
A

PARIS  - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (25/3/2024) mengatakan orang-orang bersenjata yang menewaskan 137 orang di gedung konser di luar Moskow adalah bagian dari kelompok Islam (ISIS) yang berada di balik upaya gagal untuk menyerang Prancis selama beberapa bulan terakhir.

Hal ini, pada gilirannya, menjelaskan mengapa pemerintah Prancis pada Minggu (24/3/2024) meningkatkan kewaspadaan keamanan ke tingkat tertinggi.

Rusia, yang menentang pernyataan Amerika Serikat (AS) bahwa kelompok militan ISIS mendalangi serangan pada Jumat (22/3/2024), terus menyatakan bahwa Ukraina adalah pihak yang harus disalahkan. Macron mengatakan hal ini sinis dan kontraproduktif.

“Serangan ini diklaim dilakukan oleh ISIS, dan informasi yang tersedia bagi kami, badan (intelijen) kami, serta mitra utama kami, menunjukkan bahwa ISIS-lah yang memulai serangan ini,” terangnya, dikutip Reuters.

“Kelompok ini telah beberapa kali mencoba menyerang Prancis,” lanjutnya, mengacu pada afiliasi ISIS di Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan atau ISIS-K. ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Moskow pada Jumat (22/3/2024).

Prancis telah dilanda serangkaian serangan Islam selama dekade terakhir, yang terburuk terjadi pada tahun 2015, menargetkan gedung konser Bataclan, kafe, dan bar di Paris, yang menurut sebagian warga Paris membantu mereka memahami mengapa keamanan kini harus ditingkatkan.

Para pejabat Perancis mengadakan pertemuan pada Senin (25/3/2024) untuk membahas langkah-langkah spesifik untuk meningkatkan keamanan, seperti memeriksa tas di pintu masuk ruang konser atau tempat ibadah.

“Ini (serangan gedung konser di Moskow) mengingatkan kami pada tahun-tahun Bataclan, jadi ya, itu adalah sesuatu yang meninggalkan bekas dalam diri kami selamanya,” kata pekerja IT Raffele Alegretti.

“Jadi ya, saya sangat setuju dengan penguatan rencana Vigipirate (keamanan masyarakat), karena menurut saya masyarakat agak khawatir, ujarnya sambil menunjuk Olimpiade yang akan diselenggarakan Paris musim panas ini,” lanjutnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement