Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemlu RI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di AS Usai Ditabrak Kapal Kargo

Widya Michella , Jurnalis-Kamis, 28 Maret 2024 |06:44 WIB
Kemlu RI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di AS Usai Ditabrak Kapal Kargo
Kemlu RI pastikan tak ada WNI jadi korban ambruknya jembatan Francis Scott Key usai ditabrak kapal kargo (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA -Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan hingga saat ini belum ada indikasi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat (AS) usai ditrabak kapal kargo. 

Para pejabat mengatakan sedikitnya enam orang dari kru konstruksi masih hilang dan diperkirakan tewas.

"Terkait dengan kejadian ditabraknya Jembatan Francis Scott Key di Maryland, hingga saat ini tidak ada indikasi WNI menjadi korban,"kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Lalu Muhammad Iqbal dikutip dalam keterangannya, Kamis (28/3/2024).

Adapun Kemlu melalui KBRI setempat, terus melakukan pemantauan. Terutama dalam guna melihat perkembangan melalui otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia di kota Baltimore, AS.

"KBRI Washington DC terus memantau perkembangan melalui otoritas terkait dan simpul-simpul masyarakat Indonesia di Kota Baltimore,"katanya.

Adapun, pihaknya juga tengah mencari informasi terkait dugaan kapten kapal yang merupakan WNI.

Namun, pada saat kejadian diduga diambil alih oleh kapten lokal guna mengikuti peraturan yang ada.

"Sedang kita klarifikasi infonya ke otoritas terkait,"tuturnya.

Sebagai informasi, diketahui menurut laporan ABC News, kapal tersebut “kehilangan tenaga penggerak” saat meninggalkan pelabuhan, dan awak kapal memberi tahu pejabat Maryland bahwa mereka kehilangan kendali atas kapal tersebut.

Clay Diamond, direktur eksekutif dan penasihat umum American Pilots’ Association, mengatakan kapal tersebut mengalami “pemadaman total” sekitar pukul 01:20.

Kapal itu bergerak dengan kecepatan standar 8 knot (14,8 km/jam), tipikal untuk wilayah tersebut. Meskipun kapal tidak memulihkan sumber listrik utamanya, Diamond menyebutkan bahwa generator cadangan diesel diaktifkan, sehingga memulihkan sistem kelistrikan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement