Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kepala HAM PBB: Kelaparan di Gaza Bisa Dianggap Kejahatan Perang, Israel yang Bertanggung Jawab

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 29 Maret 2024 |13:33 WIB
Kepala HAM PBB: Kelaparan di Gaza Bisa Dianggap Kejahatan Perang, Israel yang Bertanggung Jawab
Kepala HAM PBB: Kelaparan di Gaza bisa dianggap kejahatan perang, Israel yang bertanggung jawab (Foto: BBC)
A
A
A

GAZA - Setelah berbulan-bulan mendapat peringatan, sebuah laporan baru-baru ini yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan bukti statistik yang kuat bahwa bencana kemanusiaan di Gaza berubah menjadi kelaparan yang disebabkan oleh ulah manusia.

Hal ini telah meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk memenuhi tanggung jawab hukumnya untuk melindungi warga sipil Palestina, dan untuk memungkinkan pasokan bantuan kemanusiaan yang memadai untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkannya.

Pejabat hak asasi manusia paling senior di PBB, Volker Türk, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan BBC bahwa Israel menanggung kesalahan besar, dan ada kemungkinan bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza.

Türk, yang merupakan komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, mengatakan bahwa jika niat tersebut terbukti, maka hal tersebut merupakan kejahatan perang.

Menteri Perekonomian Israel, Nir Barkat, yang merupakan politisi senior di Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu, menolak peringatan Türk dan menyebutnya sebagai omong kosong dan pernyataan yang sangat tidak bertanggung jawab.

Seperti rekan-rekan kabinetnya, Barkat bersikeras bahwa Israel membiarkan semua bantuan yang ditawarkan oleh AS dan negara-negara lain di dunia. Israel mengatakan PBB gagal mendistribusikan apa pun yang tersisa setelah Hamas membantu dirinya sendiri.

Namun antrean panjang truk yang penuh dengan pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan di Jalur Gaza berhenti di sisi perbatasan Mesir dengan Rafah. Mereka hanya bisa memasuki Gaza setelah serangkaian pemeriksaan Israel yang rumit dan birokratis.

Kurangnya pasokan yang memadai telah memaksa Yordania, dan sekarang negara-negara lain termasuk AS dan Inggris, untuk menghentikan bantuan melalui udara, cara yang paling tidak efektif untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan.

Warga Palestina yang berada di darat berjuang untuk mendapatkan bagian mereka, tenggelam ketika mereka mencoba berenang menuju palet yang mendarat di laut, atau hancur ketika parasut gagal.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement