NEW YORK - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza dan pembebasan semua sandera, dengan Amerika Serikat (AS) abstain dalam pemungutan suara.
14 anggota dewan yang tersisa memberikan suara mendukung resolusi tersebut, yang diusulkan oleh 10 anggota dewan terpilih. Ada tepuk tangan meriah di ruang dewan setelah pemungutan suara pada 25 Maret lalu.
Melansir Al Jazeera, resolusi tersebut menyerukan gencatan senjata segera pada bulan puasa Ramadhan, yang akan berakhir dua minggu lagi, dan juga menyerukan pembebasan semua sandera yang disandera dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
AS telah berulang kali memblokir keamanan. Namun, resolusi Dewan Keamanan untuk menekan Israel semakin membuat sekutu-sekutunya frustasi karena banyaknya korban sipil, dan PBB memperingatkan akan terjadinya kelaparan di Gaza.
Gedung Putih mengatakan resolusi akhir tidak memuat bahasa yang dianggap penting oleh AS dan abstain dalam pemungutan suara mengenai resolusi tersebut tidak mewakili perubahan kebijakan.
Tetapi kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan AS tidak memveto resolusi tersebut sebagai "kemunduran yang jelas” dari posisi sebelumnya dan akan melemahkan upaya militer melawan Hamas dan pembebasan tahanan Israel yang ditahan di Gaza.