Leony juga mempertanyakan keaslian Sirekap oleh pembuatnya. Dirinya bertanya-tanya apakah Sirekap sudah dijalankan sesuai desain awal. Meski begitu dirinya tidak meragukan kompetensi ITB.
"Fitur edit data Pilpres bagi KPPS ditiadakan ini juga aneh. Karena unggah foto itu juga terjadi untuk unggah data pileg tetapi kenapa hanya Pilpres yang ditiadakan. Apalagi ini klaim KPU ada 154.541 TPS yang dianggap bermasalah," jelasnya.
Menurutnya data yang ditampilkan KPU data yang kotor. Sebab, katanya, data yang salah unggah malah diperbaiki oleh pihak yang dianggap bukan kapasitasnya untuk memperbaiki.
"Analoginya kembali kalau kita untuk menilai ini seberapa tidak logisnya kalau ini dilakukan bahwa ketika nasabah bertransaksi atau setor uang di ATM atau di mana lalu data transaksi tersebut diubah oleh orang lain ini bahaya sekali. Dan sekarang saya menyadari ketika Mas Anas bilang datanya kotor ya ini tadi sebabnya data yang salah unggah yang bermasalah diselesaikan perbaikannya oleh pihak yang lain," ungkapnya.
(Fakhrizal Fakhri )