Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Israel, Tuntut Perang Segera Diakhiri

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 14 April 2024 |15:18 WIB
Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Israel, Tuntut Perang Segera Diakhiri
Foto: Reuters.
A
A
A

KAIRO - Kelompok Islam Palestina Hamas menolak usulan gencatan senjata Israel, dan mengatakan pada Sabtu, (13/4/2024) bahwa mereka telah menyerahkan kepada mediator di Mesir dan Qatar tanggapan mereka terhadap usulan yang diterima Senin, (8/4/2024) lalu.

Setelah lebih dari enam bulan berperang dengan Israel di Gaza, perundingan masih menemui jalan buntu, dan Hamas tetap berpegang pada tuntutannya bahwa perjanjian apa pun harus mengakhiri perang.

“Kami.. menegaskan kembali kepatuhan kami terhadap tuntutan kami dan tuntutan nasional rakyat kami; dengan gencatan senjata permanen, penarikan tentara pendudukan dari seluruh Jalur Gaza, kembalinya para pengungsi ke wilayah dan tempat tinggal mereka, intensifikasi masuknya bantuan dan bantuan, dan dimulainya rekonstruksi,” kata Hamas dalam pernyataannya sebagaimana dilansir Reuters.

Israel ingin mengamankan kembalinya sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang, namun mengatakan pihaknya tidak akan berhenti berperang sampai kekuatan militer Hamas dihancurkan. Mereka juga mengatakan pihaknya masih berencana melakukan serangan terhadap kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga sipil mengungsi.

Hamas mengatakan pada Sabtu bahwa mereka siap untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel yang akan membebaskan 133 sandera yang diyakini masih ditahan di Gaza sebagai imbalan atas ratusan warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Tidak ada komentar resmi Israel mengenai tanggapan Hamas.

Pernyataan Hamas tersebut muncul beberapa hari setelah Israel membunuh beberapa anggota keluarga ketua kelompok tersebut, Ismail Haniyeh, di Gaza, sehingga meningkatkan kekhawatiran di kalangan keluarga sandera bahwa tindakan tersebut akan menggagalkan upaya pembebasan mereka dari Gaza.

Berbicara kepada Reuters di Qatar sehari setelah pembunuhan itu, Haniyeh mengatakan kelompoknya masih mencari kesepakatan namun menuduh Israel menunda-nunda dan menghindari tanggapan terhadap tuntutan kelompok tersebut.

Seruan global untuk melakukan gencatan senjata semakin meningkat ketika perang memasuki bulan ketujuh, namun hanya ada sedikit tanda-tanda kemajuan dalam perundingan tersebut.

Hamas menuntut diakhirinya serangan Israel, penarikan pasukan Israel, dan izin bagi warga Palestina yang terlantar di Gaza untuk kembali ke rumah mereka.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement