KOTA MALANG - Heru (29) lulusan mahasiswa asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, naik kelas menjadi pengedar ganja di Malang, usai bertahun-tahun menjadi pengguna. Lulusan mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Malang ini baru berjualan ganja selama kurang lebih dua pekan hingga akhirnya tertangkap polisi.
Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo menuturkan, tersangka Heru diamankan usai tertangkap basah membawa paketan ganja seberat dua kilogram, yang dikemas dalam kotak plastik, menyerupai paket makanan. Kotak itu ia ambil dari Jalan Renang, kawasan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pada Kamis 18 April 2024 petang.
"Terduga ini diamankan, kita minta untuk dibuka apa kotak itu, setelah dibuka sehingga adalah daun kering yang juga adalah daun ganja," ucap Anton Widodo, saat rilis di Mapolsek Lowokwaru, pada Sabtu (20/4/2024).
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa timbangan dan plastik yang digunakan mengemas paket ganja di rumah kos tersangka di Jalan Saxophone, Lowokwaru, Kota Malang. Saat diinterogasi diketahui tersangka sudah kecanduan ganja sejak kelas 3 SMA di Balikpapan.
"Tahun 2013 masuk ke Malang, kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Malang, masih juga mengkonsumsi ganja," ujarnya.
Selama berkuliah pun, tersangka kerap mengonsumsi ganja hingga akhirnya ia mencoba mencari jaringan ke bandarnya, untuk mendapatkan barang haram tersebut. Tersangka mengenal Jabir, yang kemudian mengenalkannya ke pria berinisial AJI, yang menjadi bandar besar ganja.
"Dia intens membeli barang dari AJI, sehingga lama-lama uangnya berkurang habis. Akhirnya ia mendapat tawaran dari AJI, kalau kamu masih pengin menggunakan ganja, dan kamu tidak punya uang, AJI menawarkan untuk dia menjadi kuda. Kuda ini pengedar," terangnya.
Tawaran itu akhirnya diterima oleh Heru, yang sudah terlanjur kecanduan ganja. Bahkan setelah lulus kuliah ia pun masih tergantung ke ganja, ditambah desakan ekonomi karena tidak juga bekerja sehingga kebingungan.
"Tersangka Heru ditawari oleh AJI, untuk mengedarkan barang ini daripada utang-utang dan bisa mengonsumsi, plus dapat uang," ungkap dia.