WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Senin (22/4/2024) membantah bahwa Washington memiliki standar ganda ketika menerapkan hukum AS terhadap tuduhan pelanggaran yang dilakukan militer Israel di Gaza. Dia menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap tuduhan tersebut sedang berlangsung.
“Secara umum, ketika kami melihat hak asasi manusia dan kondisi hak asasi manusia di seluruh dunia, kami menerapkan standar yang sama kepada semua orang,” kata Blinken dalam sebuah pengarahan saat ia meluncurkan laporan hak asasi manusia tahunan Departemen Luar Negeri, dikutip Reuters.
“Itu tidak mengubah apakah negara itu musuh, pesaing, teman, atau sekutu,” lanjutnya.
Menurut laporan tersebut, perang antara Israel dan Hamas yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina di Gaza memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap situasi hak asasi manusia di Israel.
Laporan yang meliput tahun 2023 tersebut menyatakan masalah hak asasi manusia yang signifikan antara lain mencakup laporan yang kredibel mengenai pembunuhan sewenang-wenang atau melanggar hukum, penghilangan paksa, penyiksaan, dan penangkapan jurnalis yang tidak dapat dibenarkan.
Laporan ini menambahkan bahwa pemerintah Israel telah mengambil beberapa langkah yang kredibel untuk mengidentifikasi dan menghukum para pejabat yang mungkin terlibat dalam pelanggaran tersebut.
Perilaku militer Israel semakin mendapat sorotan karena pasukannya telah membunuh 34.000 warga Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut, banyak dari mereka adalah warga sipil dan anak-anak. Jalur Gaza telah menjadi gurun pasir, dan kekurangan pangan yang ekstrem telah memicu ketakutan akan kelaparan.