Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diduga Jaringan Narkoba Fredy Pratama, Petani Asal Kediri Ditangkap di Semarang

Eka Setiawan , Jurnalis-Rabu, 24 April 2024 |16:16 WIB
 Diduga Jaringan Narkoba Fredy Pratama, Petani Asal Kediri Ditangkap di Semarang
Anak buah fredy Pratama di Semarang (foto: MPI/Eka)
A
A
A

SEMARANG – Aparat Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) menangkap seorang pria dengan barang bukti 1 kg sabu. Polisi menyebut tersangka adalah jaringan peredaran sabu Fredy Pratama, gembong narkoba internasional yang diungkap Bareskrim Polri.

Anggya Ade Irawan (30) warga asli Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, yang sehari-hari mengaku bekerja sebagai petani. Dia mengaku diupah Rp3juta untuk menerima paket sabu tersebut sebelum nantinya akan diambil ke seorang pembeli yang sudah disiapkan. Pemberi perintah itu orang yang tak dikenalnya.

Wakil Kepala Polrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono menyebut, tersangka Anggya ditangkap pada Kamis 11 April 2024 sekira pukul 00.25 WIB di pinggir Jalan Sri Wibowo VIII Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

“Saat digeledah ditemukan 1 bungkus teh cina warna hijau yang didalamnya berisi 1 buah plastik klip besar berisi narkotika jenis sabu dengan berat 1kg,” ungkapnya di Mapolrestabes Semarang, Rabu (24/4/2024).

Dia mengaku diperintah oleh seoseorang bernama Koh Miky yang saat ini masih DPO. Dia juga saat diinterogasi mengaku masih menyimpan pil ekstasi di kostnya di Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Saat digeledah di sana ditemukan 262 butir ekstasi warna hijau dan cokelat. Dia menyembunyikan timbangan digitalnya di daerah Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Kepala Satuan Resnarkoba Polrestabes Semarang, Kompol Hankie Fuariputra menyebut barang bukti sabu dan kemasan yang disita dari tersangka Anggya identik dengan jaringan Freddy Pratama.

“Barangnya sama, kemasannya sama,” kata dia.

Sementara tersangka Anggya Ade Irawan mengaku sudah 4 kali mendapatkan kiriman sabu. Sekali mengantar upahnya Rp3juta.

“Nunggu pembeli, ada yang mengambil, saya juga pakai sabu,” ungkapnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement