3 Bantuan Amerika Serikat ke Israel Setelah Diserang Rudal Iran
IRAN - Beberapa hari sebelum Iran meluncurkan serangan rudal dan drone kepada Israel, baik Israel maupun sekutu terdekatnya yaitu Amerika Serikat (AS) telah mempersiapkan diri dalam menghadapi serangan tersebut.
Hasilnya mereka dapat menembak jatuh drone dan rudal Iran sebanyak 99%. Nyatanya bantuan yang diberikan AS kepada Israel pasca penyerangan Iran tidak berhenti sampai disitu. Melansir dari beberapa sumber, berikut 3 bantuan AS ke Israel setelah diserang rudal Iran.
1. Bantuan Dana Asing
Serangan Iran terhadap Israel yang terjadi pada hari Sabtu (13/04/2024) membuat AS semakin yakin untuk mengirimkan bantuan dana asing kepada Israel. Sebanyak sembilan puluh anggota parlemen di Kongres Amerika Serikat telah mendesak Ketua DPR Mike Johnson melalui sebuah surat untuk segera mengajukan rancangan undang-undang pendanaan asing. AS berencana akan mengirimkan bantuan dana asing sebanyak USD14 miliar (Rp226 triliun) kepada Israel. Dalam surat tersebut, terdapat bagian yang sangat mendesak untuk segera menandatangani rancangan undang-undang pendanaan asing tersebut.
Rancangan undang-undang agar menjadi undang-undang di AS, perlu disetujui oleh kedua kamar kongres, yaitu kedua partai dalam DPR dan senat, serta ditandatangani oleh presiden. Hal ini menjadi perhatian karena pada bulan Ferbuari lalu Senat sudah pernah meloloskan rancangan undang-undang pendanaan asing senilai USD95 miliar (Rp1,5 kuadrilliun) yang akan diberikan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan. Rancangan ini kemudian mendapat kritikan dari kubu konservatif sehingga Johnson, seorang anggota Partai Republik memblokir undang-undang tersebut di DPR.
Proses pengesahan rancangan undang-undang bantuan dana asing ini masih diupayakan agar pada akhirnya dapat mengirimkan dana bantuan kepada Israel. Mengutip dari Al Jazeera, para anggota dari kedua partai besar telah menyerukan untuk memprioritaskan dukungan AS terhadap Israel. Sejak penyerangan Iran kepada Israel, banyak anggota parlemen AS yang mengutuk serangan tersebut dan menggambarkan Israel sebagai korban agresi tidak beralasan.
2. Pemberian Sanksi terhadap Iran
Tanggapan AS terhadap serangan Iran kepada Israel berupa pemberian sanksi baru terhadap Iran dengan target sanksi yaitu para pemimpin dan entitas yang berkaitan dengan Garda Revolusi Iran (IRGC), Kementerian Pertahanan Iran, serta program rudal dan drone pemerintah Iran yang memungkinkan.
“Seperti yang saya diskusikan dengan sesama pemimpin G7 pada pagi hari setelah serangan itu, kami berkomitmen untuk bertindak secara kolektif untuk meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran,” kata Presiden AS Joe Biden
Sanksi yang diberikan AS kepada Iran selain menargetkan 16 orang dan dua entitas yang berhubungan langsung dengan senjata yang digunakan Iran juga memberi sanksi kepada lima perusahaan yang menyediakan bahan untuk produksi baja di Iran.
Termasuk juga tiga anak perusahaan pembuat mobil Iran yang diduga memberi bantuan kepada IRGC Iran. Pergerakan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, juga dibatasi pergerakkannya. ""Menteri beserta delegasinya hanya dapat bergerak dalam radius dua blok dari distrik markas besar PBB; antara PBB dan misi Iran untuk PBB, dan kediaman perwakilan tetap Iran untuk PBB; dan ke Bandara Internasional John F Kennedy,” kata juru bicara Vedant Patel.
3. Menembak Jatuh Serangan Iran
AS yang ikut membantu Israel dalam mencegah masuknya rudal dan drone Iran ke wilayah Israel telah mempersiapkan pasukan maupun peralatan militernya dua minggu sebelum serangan Iran diluncurkan. “Atas arahan saya, untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama seminggu terakhir. Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari prajurit kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk,” kata Biden, dikutip The Associated Press.
Iran juga mendapat peringatan keras dari AS bersama sekutunya agar konflik tidak semakin meningkat dengan melakukan serangan lainnya. Sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza, AS telah mengirimkan bantuan pasukan untuk menjaga warga sipil Israel di perbatasan antara Israel dengan Lebanon karena terdapat kelompok militan Hizbullah yang didukung oleh Iran. Para pejabat AS telah mencatat lebih dari 150 serangan oleh milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah terhadap pasukan AS di pangkalan-pangkalan negara tersebut sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober.
(Susi Susanti)
