ISTANBUL — Pelantikan kabinet Badan Pengurus Harian (BPH) PPI Turki periode 2024-2025, "Demi Kita", diadakan secara hibrid di Aula Masjid Taksim, Istanbul, Turki.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh para tokoh penting dari Duta Besar Indonesia hingga ketua-ketua komunitas mahasiswa internasional beberapa negara di Turki, menandai salah satu langkah awal PPI Turki untuk menyongsong cita-cita bangsa Indonesia Emas 2045.
Ketua PPI Turki terpilih, Adam Syaikhul Akbar, memulai sambutan dengan menekankan pentingnya peran historis Perhimpunan Indonesia di Belanda yang dipelopori oleh Bung Hatta pada tahun 1924 dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Kalau kita hitung teman-teman jarak antara 2045 dan 2024 memiliki jarak yang sama; 21 tahun, ini memberikan pesan yang jelas bagi kita semua, bahwa kemajuan bangsa, bahwa cita-cita bangsa tidak bisa dilaksanakan sehari semalam, perlu proses yang panjang, perlu memantaskan diri dan PPI Turki insyaallah siap menjadi garda terdepan untuk mempersiapkan Indonesia emas 2045," tegas Adam dalam pidatonya dikutip, Minggu (28/4/2024).
Pada pelantikan ini PPI Turki mengundang beberapa tamu besar seperti Duta Besar RI untuk Republik Turki Achmad Rizal Purnama, Duta Besar Turki untuk RI Talip Kucukcan, Kepala Staff Kepresidenan RI Moeldoko, Konsulat Jenderal RI untuk Turki Darianto Harsono, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari, Komisaris Umum PT MNC Asia Holding Agung Firman Saputra, Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat Arya Sandiyudha, Ketua Forum Alumni PPI Turki Gesta Fauzia Nurbiansyah dan juga beberapa ketua komunitas mahasiswa internasional di Turki.
"Ini adalah bentuk komitmen konkret dari arah gerak PPI Turki yang berusaha membangun jaringan strategis di semua bidang," ujarnya.
Dubes RI untuk Turki, Rizal dalam kata sambutannya menegaskan tentang besarnya tanggung jawab dari PPI Turki dan alumninya dalam skala global di masa depan.
“Turki dan Indonesia adalah dua negara yang memiliki peluang untuk memberikan kontribusi besar, bukan saja buat rakyat kita dua negara, tetapi buat tatanan global secara umum. Global down and global setting yang sangat tidak adil, sangat tidak berpihak pada kemanusiaan, tidak berpihak pada keadilan. Maka, Turki dan Indonesia memiliki modal besar untuk mengubah tatanan tersebut,” ujarnya.
Ia pun menngibaratkan PPI Turki sebagai sebuah "Kendaraan" yang akan mempersiapkan lahirnya tokoh besar di Indonesia dan kendaraan yang akan memajukan Indonesia di masa depan.
"Kendaraan kalian adalah bukan kendaraan yang menyiapkan generasi masa kini, tapi kendaraan kalian ini adalah kendaraan untuk menyiapkan generasi 20-30 tahun yang akan datang," kata dia.
Pelantikan dihadiri oleh 63 orang secara offline, termasuk 60 anggota internal PPI Turki, satu perwakilan dari Kammi Turki, satu dari PCIM Turki, dan satu lagi dari Madrasah Fatih, menunjukkan dukungan yang kuat dari komunitas.
Acara ini, yang dilaksanakan dari pukul 10.00 hingga 14.00 TRT, juga termasuk pemaparan materi dari para pemimpin dan tokoh penting yang menggambarkan peran dan strategi pelajar Indonesia dalam membangun jembatan antara Indonesia dan Turki, serta kontribusi mereka dalam tantangan regional dan global.
Dalam semangat kesatuan dan kemajuan, pelantikan BPH PPI Turki periode 2024-2025 tidak hanya merayakan dimulainya kepemimpinan baru, tetapi juga memperkuat fondasi bagi pembentukan generasi penerus yang akan membawa Indonesia mencapai puncak prestasi dan kontribusi global. Melalui kegiatan ini, PPI Turki berkomitmen untuk tidak hanya menjadi saksi, tapi juga pemain kunci dalam membentuk masa depan yang gemilang bagi Indonesia. Sebagai simbol dari aspirasi dan harapan, pelantikan ini menegaskan kembali pentingnya peran pelajar di luar negeri dalam menyumbang pada perubahan sosial dan kemanusiaan global. Bersama-sama, kita melangkah maju, bersatu padu menuju cita-cita Indonesia Emas 2045, membuktikan bahwa semangat kolektif dan dedikasi tanpa batas dapat menciptakan jejak langkah yang abadi.
(Fakhrizal Fakhri )