Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kronologi 2 Lansia Tetanggaan Duel Carok di Makam Keramat

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 29 April 2024 |17:03 WIB
Kronologi 2 Lansia Tetanggaan Duel Carok di Makam Keramat
TKP duel carok dua lansia di makam keramat (Foto : Istimewa)
A
A
A

MALANG - Duel carok antara lansian tetanggaan berujung kematian, terjadi di sebuah makam keramat di Kabupaten Malang. Korban Satip (74) dan pelaku Mariono (61), merupakan tetangga satu RT di Dusun Lambangkuning RT 26 RW 4, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Mujiono, Kepala Seksi (Kasi) Kesra Pemerintah Desa (Pemdes) Majangtengah menyatakan, awalnya ia menerima informasi adanya penganiayaan yang dilakukan oleh Mujiono, dari pengakuan pelaku sendiri. Saat itu pelaku menyampaikan ke dirinya baru saja membunuh seseorang.

"Dia itu bilang ke keponakan Mariono itu. Aku mari mbacok wong (saya habis membacok orang), tak adus - adus dulu (tak mandi-mandi dulu)," kata Mujiono, ditemui wartawan di rumahnya, pada Senin (29/4/2024).

Berdasarkan pengakuan Mariono itulah, akhirnya Mujiono mengecek lokasi kejadian di makam keramat Mbah Kandang itu. Saat tiba di area makam ternyata ia menemukan Satip (57), dalam keadaan tertelungkup dengan posisi sudah berdarah.

"Enggak tahu mati atau hidup, tapi dilihat saja. Saya meluncur ke situ, saya lihat di situ keadaan tengkurap. Masih bernyawa saya cek," ujarnya.

Kemudian, ia langsung menghubungi Kepala Desa Majangtengah, Danramil, dan para warga, mengingat saat itu keadaannya sudah menjelang maghrib. Ia mengaku melihat korban dalam kondisi terluka parah di tiga bagian, yakni dua luka di kepala dan bagian bibirnya pecah.

"Bibirnya hancur, sama (luka di) kepalanya. Bibir (lukanya) satu. Tangan kaki semua utuh, (luka dipukul) benda tumpul, dipukul sama balok kayu," ungkap dia.

Mujiono mengaku, takut karena Mariono, terduga pelaku kembali ke lokasi kejadian. Hal ini membuatnya akhirnya menghubungi kepala desa dan beberapa warganya.

"Saya terus telpon - telpon Pak Kades, telpon Pak Danramil, terus warga-warga di situ saya pas maghrib. Saya takut, takutnya tersangka masih di situ. Akhirnya warga-warga datang," ungkap dia.

Kemudian korban dibawa oleh warga ke RSUD Kanjuruhan, tetapi karena secara tindakan pei perawatan intensif diminta dirujuk ke RS Wava Husada, untuk proses operasi. Saat dirawat pertama di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, itulah korban akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

"Keluarga siap dirujuk, karena untuk proses rujukan itu belum langsung dirujuk. Maksudnya karena belum ada tempatnya, atau koordinasi dulu antara rumah sakit. Akhirnya tindakan di situ, dibersihkan discan, terus jam 23.40 meninggalnya," tuturnya.

Menurutnya, pertemuan antara korban dan pelaku tak sengaja di area makam, karena warga kerap memanfaatkan area makam itu untuk berteduh. Sebab lokasi makam memang sejuk dan rimbun.

"Itu makam itu pesarean punden. Jadi itu istilahnya itu buat cagar budaya. Jadi makamnya orang kuno dulu, banyak yang ritual di situ, bahkan sebelumnya ini juga ada yang meninggal di situ ritual. (Korban dan pelaku) di situ jagong - jagong (berbincang-bincang), (korban di situ) karena di situ sejuk, banyak yang main disitu. Sehari-hari di situ," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa pertengkaran antar tetangga terjadi di Kabupaten Malang. Pertengkaran itu terjadi di sebuah makam keramat di Dusun Sentong, Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pada Minggu petang (28/4/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.

Pada peristiwa ini Satip (74) tewas usai dipukul dengan balok kayu oleh tetangganya, bernama Mariono (61), yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban. Korban terlibat perkelahian dengan pelaku karena dituduh mencuri sepeda motor milik anak korban.

Korban yang mengambil balok kayu, lantas direbut oleh pelaku dan dipukulkan ke kepala korban. Akibatnya korban mengalami luka parah dan dibiarkan tergeletak begitu saja.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement