PALESTINA - Semenjak terjadinya perang antara negara-negara Arab dengan Israel tahun 1948, wilayah Palestina terbagi menjadi dua bagian yaitu Jalur Gaza serta Tepi Barat.
Adapun dekat perbatasan antara Jalur Gaza dengan Mesir, terdapat satu kota yang sekarang menjadi jalur penyeberangan bagi penduduk Palestina yang terdampak dari perang Israel di Gaza. Kota tersebut bernama Rafah. Ketiga tempat ini saling berdekatan sehingga apa yang menjadi pembeda antara ketiga wilayah ini? Berikut perbedaan antara Gaza, Rafah, dan Tepi Barat Palestina dilansir berbagai sumber:
1. Jalur Gaza
Berbicara mengenai lokasi geografis Jalur Gaza, mengutip dari Wikipedia, Jalur Gaza merupakan wilayah Palestina yang berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan wilayah Tepi Barat. Di pesisir timur Laut Mediterania, Gaza berbatasan dengan Mesir di sebelah barat daya serta Israel disebelah timur dan utaranya. Awalnya wilayah ini merupakan wilayah kekuasaan Mesir pada perang Arab-Israel tahun 1948 dan menjadi tempat berlindung bagi warga Palestina yang terusir saat perang Palestina tahun 1948. Kemudian Israel berhasil merebut Gaza pada saat Perang Enam Hari tahun 1967 dan mulai menduduki wilayah Jalur Gaza hingga sekarang.
Mengutip Public Broadcasting Service (PBS), kelompok yang berkuasa di jalur Gaza adalah Hamas sejak tahun 2006. Kelompok Hamas merupakan sebuah kelompok bersenjata dan partaipolitik yang didirikan pada masa intifada atau saat Pemberontakan Palestina pertama yang melawan pemerintahan Israel tahun 1987-1993. Kelompok Hamas secara terang-terangan menentang keberadaan Israel dan telah melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Israel.
2. Rafah
Rafah merupakan sebuah kota Palestina di sebelah selatan Jalur Gaza. Letaknya berada di 30 meter (19 mil) sebelah barat daya Kota Gaza. Jumlah populasi di Rafah pada tahun 2017 sebanyak 171.889 jiwa. Namun sejak pengeboman besar-besaran di Kota Gaza oleh Israel menyebabkan sebanyak 1,4 juta orang diyakini berlindung di Rafah pada bulan Februari 2024.
Mengutip dari Reuters, Rafah merupakan jalur penyeberangan yang terletak di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir. Melalui jalur penyeberangan ini, banyak penduduk Palestina yang mengungsi dari jalur Gaza yang paling terdampak dalam perang antara Israel dan Hamas yang meletus sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.
Rafah sebagai satu-satunya jalur bagi warga Gaza juga digunakan sebagai jalur untuk mengirimkan truk bantuan bagi warga Palestina. Rata-rata truk yang melewati jalur Rafah berjumlah 14 truk tiap harinya, namun jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari perkiraan para pejabat bantuan PBB yang memperkirakan sebanyak 100 truk akan masuk ke wilayah Gaza untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Palestina di sana.