Namun mereka belum pernah melihat binatang liar mengoleskan tanaman pada lukanya.
Dr Laumer mengatakan mungkin saja ini adalah pertama kalinya Rakus melakukan perawatan semacam ini.
"Bisa jadi dia secara tidak sengaja menyentuh lukanya dengan jarinya yang terdapat tanaman tersebut. Lalu karena tanaman tersebut memiliki zat pereda nyeri yang cukup ampuh, dia mungkin langsung merasakan pereda nyeri, sehingga membuatnya menggunakannya berulang kali," lanjutnya.
Atau dia bisa saja mempelajari metode tersebut dari mengamati orangutan lain dalam kelompoknya.
Para peneliti sekarang akan mengamati orangutan lain dengan cermat untuk melihat apakah mereka dapat menemukan keterampilan medis yang sama seperti yang ditunjukkan Rakus.
“Saya pikir dalam beberapa tahun ke depan kita akan menemukan lebih banyak lagi perilaku dan kemampuan yang sangat mirip dengan manusia,” sarannya.
(Susi Susanti)