Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hamas Menerima Proposal Gencatan Senjata di Gaza, Israel: Jauh dari Persyaratan Dasar

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 07 Mei 2024 |06:22 WIB
Hamas Menerima Proposal Gencatan Senjata di Gaza, Israel: Jauh dari Persyaratan Dasar
Hamas menerima proposal gencatan senjata di Gaza sesaat sebelum Israel menyerang Rafah (Foto: Reuters)
A
A
A

GAZA - Hamas mengatakan pihaknya telah memberi tahu mediator Qatar dan Mesir bahwa mereka telah menerima proposal untuk gencatan senjata baru di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera dengan Israel.

“Sekarang keputusannya ada di tangan Israel,” kata seorang pejabat di kelompok Palestina, dikutip BBC.

Pada Senin (6/5/2024) malam, Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, telah memberi tahu PM Qatar dan kepala intelijen Mesir tentang persetujuan atas proposal mereka mengenai perjanjian gencatan senjata.

Seorang pejabat senior Palestina yang mengetahui usulan tersebut mengatakan kepada BBC bahwa Hamas telah setuju untuk mengakhiri aktivitas permusuhan selamanya jika persyaratannya dipenuhi.

Ungkapan tersebut mengisyaratkan bahwa Hamas mungkin sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri perjuangan bersenjatanya, meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan. Kesepakatan itu akan tercapai setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata dua fase, yang masing-masing fase berlangsung selama 42 hari.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan usulan Hamas jauh dari persyaratan dasar Israel, namun para perunding akan melanjutkan diskusi.

Dasar dari kesepakatan tersebut adalah jeda pertempuran selama berminggu-minggu dan pembebasan beberapa lusin sandera yang ditahan oleh Hamas.

Pengumuman Hamas ini disampaikan beberapa jam setelah militer Israel meminta warga Palestina untuk mengevakuasi bagian timur Rafah, karena tampaknya mereka sedang mempersiapkan serangan yang telah lama diancam terhadap markas Hamas di kota Gaza selatan.

Puluhan ribu warga diyakini terkena dampak operasi tersebut dan banyak yang terlihat berdesakan di dalam kendaraan atau kereta keledai pada Senin (6/5/2024).

Seorang pejabat Hamas menyebut perintah evakuasi, yang diikuti dengan serangan udara Israel, sebagai eskalasi yang berbahaya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement