LONDON - Sekelompok perempuan telah membuat instalasi pakaian untuk mengenang anak-anak yang tewas dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Gaza.
Benda itu ditempatkan di Swindon, Inggris, di luar kantor anggota parlemen setempat Justin Tomlinson, setelah dia memberikan suara menentang gencatan senjata.
Setiap item pakaian melambangkan seorang anak yang kehilangan nyawanya dalam konflik yang dimulai tahun lalu.
“Sangat penting bagi kita untuk membuka mata dan tidak berpaling dari ini,” terang Kate Claxton, dari kelompok tersebut, dikutip BBC.
Claxton mengatakan kelompok yang sangat bersemangat ini sangat ingin masyarakat mendengarkan dan membantu menyerukan gencatan senjata.
Dia menambahkan bahwa protes damai itu netral secara politik dan dirancang untuk memperingati nyawa tak berdosa”yang hilang di kedua sisi.
“Beberapa orang merasa sedikit terpisah, dan inilah alasan kami melakukan hal ini,” terangnya.
“Sangat penting bagi kita untuk membuka mata dan tidak mengabaikan hal ini,” lanjutnya.
“Kami menyadari bahwa hampir mustahil untuk membayangkan skala kematian anak-anak ini, jadi dengan membuat heboh besar ini, dengan mengadakan instalasi yang damai ini, kami berharap bahwa visual dari banyak set pakaian akan membawa pulang banyak hal kepada orang-orang yang belum pernah mengalaminya. mendesak anggota parlemen dan komunitas mereka untuk melakukan gencatan senjata,” tambahnya.
Pakaian yang digunakan dalam instalasi tersebut akan disumbangkan ke badan amal lainnya.
Upacara menyalakan lilin akan diadakan dan instalasi akan tetap dilakukan hingga pukul 22:00 BST waktu setempat.
Seperti diketahui, Israel melancarkan operasinya di Gaza menyusul serangan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan lebih dari 240 lainnya disandera.
Pada bulan Februari, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza.
Masyarakat di seluruh dunia telah menyerukan gencatan senjata segera, namun hal ini tidak disetujui oleh anggota parlemen di Parlemen.
(Susi Susanti)