Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tank dan Buldoser Israel Tembus Pagar di Pnggiran Kota Gaza, Picu Baku Tembak dengan Hamas

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 13 Mei 2024 |06:18 WIB
Tank dan Buldoser Israel Tembus Pagar di Pnggiran Kota Gaza, Picu Baku Tembak dengan Hamas
Beberapa tank dan buldoser menembus pagar di pinggiran kota memicu baku tembak dengan pejuang Hamas (Foto: Reuters)
A
A
A

GAZA – Warga dan media Hamas mengatakan tank tidak menyerbu kota Deir al-Balah bagian timur, namun beberapa tank dan buldoser Israel menembus pagar di pinggiran kota sehingga memicu baku tembak dengan pejuang Hamas.

Dalam serangan udara pada tanggal 11 Mei malam di kota itu, pejabat kesehatan mengatakan dua dokter yakni seorang ayah dan putranya tewas.

Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan pejuang mereka menyerang pasukan Israel di beberapa daerah di Gaza dengan roket anti-tank dan bom mortir, termasuk di Rafah, yang sebelumnya merupakan tempat perlindungan terakhir warga Palestina di mana lebih dari satu juta orang berlindung.

Perusahaan Telekomunikasi Palestina mengatakan layanan internet di wilayah selatan wilayah kantong tersebut terputus karena “agresi” yang sedang berlangsung, dan menambahkan bahwa para pekerja berupaya menyelesaikan masalah tersebut.

Perang tersebut dipicu oleh serangan pimpinan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan lebih dari 250 orang disandera, menurut penghitungan Israel.

Israel mengatakan 620 tentara tewas dalam pertempuran itu.

Pada tanggal 12 Mei, lebih banyak keluarga, diperkirakan mencapai ribuan, meninggalkan Rafah ketika tekanan militer Israel meningkat. Tembakan tank mendarat di seluruh kota ketika tentara mengeluarkan perintah evakuasi baru yang mencakup beberapa lingkungan di pusat kota, yang berbatasan dengan Mesir.

“Saat saya keluar dari Rafah, saya melewati Khan Younis, saya menangis; Saya tidak tahu apakah saya menangis atas apa yang saya alami, rasa terhina dan kehilangan yang saya rasakan, atau atas apa yang telah saya lihat,” terang Tamer Al-Burai, warga Gaza yang selama ini berlindung di Rafah.

“Saya melihat kota hantu, semua bangunan di kedua sisi jalan, seluruh distrik musnah. Orang-orang mengungsi demi keselamatan, karena mengetahui tidak ada tempat yang aman, dan tidak ada tenda serta tidak ada orang yang merawat mereka,” lanjutnya.

Al-Burai, seorang pengusaha, mengatakan warga Palestina telah ditinggalkan oleh dunia dan dibiarkan menghadapi takdir mereka ketika perang memasuki bulan kedelapan, dengan negara-negara besar gagal mengakhiri permusuhan dan upaya mediasi internasional untuk mencapai gencatan senjata gagal karena perang Hamas dan Israel.

“Tidak ada gencatan senjata, tidak ada keputusan PBB, tidak ada harapan,” katanya.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan Kairo akan melanjutkan mediasi antara Israel dan Hamas, dan mendesak kedua pihak untuk menunjukkan fleksibilitas dan kemauan yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement