AMSTERDAM - Universitas Amsterdam pada Senin (13/5/2024) mengatakan akan tetap tutup selama dua hari setelah polisi bergerak untuk mengakhiri protes pro-Palestina di salah satu kampusnya pada hari sebelumnya.
Dewan universitas mengatakan mereka telah membatalkan semua kelas pada Selasa (14/5/2024) dan Rabu (15/5/2024) dan akan menutup semua gedung karena dianggap tidak dapat menjamin keselamatan bagi mereka yang berada di kampus.
Universitas tersebut telah menjadi lokasi bentrokan sengit antara pengunjuk rasa dan polisi anti huru hara tiga kali dalam seminggu terakhir, ketika para aktivis yang menuntut agar universitas tersebut memutuskan semua hubungan dengan institusi Israel yang memblokir dan menduduki kampus-kampus.
Protes pada Senin (6/5/2024) dimulai dengan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh staf universitas dan mahasiswa sebagai tanggapan atas berakhirnya pendudukan gedung universitas dengan kekerasan pada Rabu (8/5/2024).
Dewan universitas mengatakan protes ini berlangsung damai sampai sekelompok orang luar yang bertopeng bergabung dengan kelompok awal dan mulai memblokir pintu masuk dan pintu keluar darurat, dan menyebabkan kerusakan serius pada gedung dan perpustakaannya.
Dalam sebuah postingan di situs media sosial X, polisi Amsterdam mengatakan universitas tersebut telah mengajukan laporan polisi terhadap para pengunjuk rasa atas tindakan vandalisme.