MESIR – Israel dan Mesir terlibat perselisihan mengenai penyeberangan perbatasan Rafah. Keduanya saling menyalahkan atas penutupan yang terus berlanjut seiring dengan memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza.
Pasukan Israel telah menguasai penyeberangan sisi Gaza. Pada Selasa (14/5/2024), Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan dia telah memberi tahu Inggris dan Jerman tentang perlunya membujuk Mesir untuk membuka kembali penyeberangan tersebut.
Namun Mesir mengatakan operasi militer Israel di wilayah tersebut menghalangi bantuan untuk masuk.
Kairo mengatakan Israel berusaha mengalihkan kesalahan atas pemblokiran bantuan tersebut.
Katz mengatakan kelompok bersenjata Palestina Hamas, yang menyerang Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang saat ini, tidak bisa lagi mengendalikan penyeberangan Rafah, dengan alasan kekhawatiran keamanan yang tidak akan dikompromikan oleh Israel.
“Dunia menempatkan tanggung jawab atas situasi kemanusiaan pada Israel, namun kunci untuk mencegah krisis kemanusiaan di Gaza kini ada di tangan teman-teman Mesir kita,” tulis Katz di X, dikutip BBC.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dengan cepat menanggapi komentar tersebut dengan pernyataan yang mengatakan Israel bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Gaza dan bahwa tindakan militer Israel di wilayah Rafah menghalangi bantuan.