GAZA – Tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke Rafah timur pada Selasa (14/5/2024), mencapai beberapa distrik pemukiman di kota perbatasan Gaza selatan di mana lebih dari satu juta orang berlindung dan memicu kekhawatiran akan jatuhnya lebih banyak korban sipil.
Sekutu internasional Israel dan kelompok bantuan telah berulang kali memperingatkan agar tidak melakukan serangan darat ke Rafah yang dipenuhi pengungsi, tempat Israel mengatakan empat batalyon Hamas bersembunyi. Israel mengatakan operasi itu diperlukan untuk membasmi para pejuang yang tersisa.
Pertempuran meningkat di wilayah lain di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir, termasuk di wilayah utara, dengan militer Israel kembali ke wilayah yang diklaim telah dibubarkan Hamas beberapa bulan lalu.
Baku tembak sengit terus berlanjut pada Selasa malam di Jabalia, Gaza utara, sebuah kamp pengungsi luas yang dibangun untuk pengungsi Palestina 75 tahun lalu.
"Banyak orang terjebak di rumah mereka. Kami kehilangan kontak dengan beberapa kerabat setelah mereka diperingatkan oleh tentara melalui panggilan telepon untuk pergi dan mereka menolak," kata Nasser, 57, ayah enam anak, kepada Reuters, menggunakan kartu telepon internasional.
Di Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, warga Palestina pada Selasa (14/5/2024) sore mengatakan mereka melihat asap mengepul di atas distrik timur kota dan mendengar ledakan setelah Israel membombardir sekelompok rumah.