SINGAPURA - Singapore Airlines mengatakan bahwa penerbangan yang lepas landas dari Bandara Heathrow di London menuju ke Singapura pada Senin (20/5/2024) mengalami turbulensi parah dalam perjalanan.
Pesawat tersebut jatuh ke dalam kantong udara saat awak kabin sedang menyajikan sarapan sebelum mengalami turbulensi, sehingga mendorong pilot untuk meminta pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, dan mendarat pada pukul 15.45 (waktu setempat) pada Selasa (21/5/2024).
Maskapai tersebut mengatakan bahwa turbulensi mendadak terjadi di Cekungan Irrawaddy di Myanmar sekitar 10 jam setelah penerbangan.
Foto-foto dari bagian dalam pesawat menunjukkan luka besar di panel kabin atas, masker gas, dan panel yang tergantung di langit-langit.
Seorang penumpang mengatakan bahwa kepala beberapa orang terbentur lampu di atas kursi dan menerobos panel selama turbulensi.
Manajer Umum Bandara Suvarnabhumi Bangkok Kittipong Kittikachorn mengatakan seorang pria Inggris berusia 73 tahun meninggal dalam insiden tersebut, kemungkinan besar karena serangan jantung. Tujuh orang terluka parah, beberapa mengalami luka di kepala.
Video yang diposting di platform pesan LINE di Bandara Suvarnabhumi menunjukkan ambulans bergegas ke lokasi kejadian. Insiden ini terjadi ketika hujan lebat diperkirakan akan terjadi di wilayah tersebut kemarin dan hari ini.
Ahli meteorologi memperkirakan kadang-kadang akan terjadi guntur. Cuaca seperti ini dapat menyebabkan kondisi sulit bagi pesawat.
Singapore Airlines belum mengonfirmasi penyebab turbulensi ekstrem tersebut. Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada penumpang dan keluarganya.
"Saya sangat sedih mengetahui kejadian di dalam pesawat Singapore Airlines SQ321 dari London Heathrow ke Singapura,” ujarnya.
(Susi Susanti)