Di antara mereka yang kini dirawat di rumah sakit, terdapat enam cedera tengkorak dan otak, 13 kondisi otot dan jaringan lunak, serta cedera tulang belakang dan sumsum tulang belakang.
Dr Adinun mengatakan tujuh belas orang telah menjalani operasi, sembilan di antaranya terkait dengan cedera tulang belakang.
Anak berusia dua tahun itu dirawat karena gegar otak.
Mereka yang dirawat antara lain 10 warga Inggris, sembilan warga Australia, tujuh warga Malaysia, dan empat warga Filipina. Pasien tertua berusia 83 tahun.
Boeing 777-300, yang membawa 211 penumpang dan 18 awak, mengalami turbulensi parah di Samudera Hindia pada Selasa (21/5/2024).
Penerbangan dialihkan ke ibu kota Thailand.
Sebuah pesawat bantuan yang membawa sisa penumpang dan awak tiba di Singapura pada Rabu (22/5/2024) pagi.
CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong telah meminta maaf, menyampaikan permintaan maaf yang terdalam kepada semua orang yang terkena dampak oleh turbulensi ekstrim yang tiba-tiba.
Pemerintah Singapura berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh.
(Susi Susanti)