Wafid pun menjelaskan bahwa perubahan warna air danau ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain curah hujan yang tinggi, maupun kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat dari pelarutan batuan sehingga membuat warna air kawah berubah warna menjadi kebiruan, kehijauan atau coklat kehitaman.
“Namun faktor faktor yang memicu proses perubahan warna tersebut belum diketahui secara pasti, apakah karena pengenceran (sebaliknya) perubahan suhu maupun pengaruh konveksi naik nya gas dari bawah permukaan,” ujar Wafid dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (24/5/2024).
Berdasarkan pemantauan Badan Geologi KESDM, perkembangan terakhir aktivitas Gunung Kelimutu pada periode 13 Mei hingga 22 Mei 2024, gunung tersebut terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekira 5 hingga 25 meter dari puncak.
Terpantau, cuaca di sekitar gunungapi cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, dan barat laut. Suhu udara sekira 17 hingga 30 derajat Celcius. Sedangkan jaringan seismik Gunung Kelimutu merekam terjadi 37 kali Gempa Vulkanik Dalam, 1 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 14 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 29 kali Gempa Tektonik Jauh.