PADANG - Penemuan jasad manusia yang sudah tidak utuh di sungai Silaki kawasan Jorong Bukit Gombak, Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, merupakan salah satu korban bencana alam dan tanah longsor, hal itu dibenarkan oleh Kepala Seksi Operasi Basarnas Padang, Hendri saat di konfirmasi ulang, Senin (27/5/2024).
“Ya benar, itu salah satu korban, kini masih dilakukan identifikasi oleh tim DVI Polda Sumbar untuk mengetahui identitas korban,” ujarnya.
Jasad tidak utuh itu ditemukan oleh warga kemarin sekira pukul 13.00 WIB, Minggu (26/5). Faried (33) pemuda yang menyaksikan penemuan tersebut menjelaskan, awal ditemukan jasad itu saat goro bersama dengan TNI dari Medan membuat jembatan bailey.
“Tiba-tiba warga yang sedang bekerja melihat anjing bolak-balik dan berputar-putar di dekat lokasi tersebut. Karena warga curiga mereka mendekati lokasi tersebut. Ternyata lokasi tersebut banyak lalat beterbangan dan mengeluarkan aroma tak sedap,” terangnya.
Kemudian kata Faried, karena penasaran warga mengangkat batang kelapa yang ada di lokasi tersebut, ternyata yang terlihat rambut, lalu tulang kaki yang sudah patah dan rusak, lalu tulang-tulang kecil seperti tulang rusuk serta bagian kulit.
“Kemudian langsung melaporkan kepada tim bersama relawan mengevakuasi jasad tersebut dibawa ke RSUD Ali Hanafiah Tanah Datar,” ujarnya.
Kata Faried, sebelum kejadian tersebut, pada 14 Mei 2024 berjarak sekitar 500 meter ke arah hulu sungai tersebut, pemuda setempat juga sempat menemukan potongan kaki manusia, lalu tak jauh dari hilir juga ditemukan potongan tubuh dari pinggang ke atas tapi tidak jelas lagi wajahnya.
“Untuk penemuan jasad hari ini, kondisi tubuh tidak utuh kepala tidak ada dilokasi,” kata Faried.
Berdasarkan data dari Disaster Victim Identification (DVI) Posko RS Achmad Mochtar Bukittinggi, untuk di Kabupaten Tanah Datar sendiri ada tiga jasad yang belum teridentifikasi, sebelumnya jasad yang ditemukan sebelum termasuk penemuan kemarin.
Sedang total korban yang sudah ditemukan korban bencana di Sumatra Barat sampai Minggu (26/5/2024) berjumlah 63 orang (60 teridentifikasi dan 3 masih proses).
(Khafid Mardiyansyah)