Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wanita Tertimpa Pohon di Tebet Eco Park, Anggota DPRD Kenneth Minta Distamhut Lakukan Pemeliharaan Rutin

Awaludin , Jurnalis-Rabu, 29 Mei 2024 |22:32 WIB
 Wanita Tertimpa Pohon di Tebet Eco Park, Anggota DPRD Kenneth Minta Distamhut Lakukan Pemeliharaan Rutin
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth saat sidak ke Tebet Eco Park (foto: dok MPI)
A
A
A

JAKARTA - Seorang pengunjung wanita berinisial NA (28) asal Jakarta Timur, pingsan hingga terluka usai tertimpa pohon tumbang saat berekreasi di Tebet Eco Park, Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat 24 Mei 2024. Korban pun dibawa ke Rumah Sakit Tebet untuk mendapatkan perawatan intensif.

Pohon yang tumbang di Tebet Eco Park adalah pohon flamboyan. Pohon itu memiliki diameter batang kira-kira 60 sentimeter, dan terletak di dekat taman bermain anak-anak. Saat kejadian tidak ada angin kencang, pohon roboh diduga karena faktor usia.

Terkait dengan hal itu Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak akan terjadi jika Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi Jakarta secara rutin melakukan pemeliharaan pohon di sejumlah taman di Jakarta, khususnya di Tebet Eco Park yang memiliki luas 7,3 hektare itu.

"Saya minta kepada Distamhut Provinsi Jakarta agar bisa lebih memperhatikan dan melakukan pemeliharaan secara intensif di Tebet Eco Park. baik pohon dan juga fasilitas disana," tegas Kenneth dalam keterangannya, Rabu (29/5/2024).

Tak hanya itu saja, sambung Kent, para pengunjung juga mengeluhkan kondisi fasilitas hingga kebersihan, salah satunya saluran air yang melintas di tengah Tebet Eco Park yang menimbulkan bau tak sedap, sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung.

"Setelah saya cek di lokasi, rupanya saluran air di Tebet Eco Park itu menampung alıran air darimana saja, baik limbah dari rumah warga dan saluran air umum, ya wajarlah menjadi berbau, kalau tidak perhatikan dan di maintenance. Seharusnya ada perawatan yang rutin untuk membersihkan saluran air disana karena masalah ini sudah pernah di keluhkan pada tahun 2022 silam, tetapi masih tetap tidak ada perbaikan dan penyelesaian sampai hari ini," bebernya.

Selain itu, pengunjung Tebet Eco Park juga mengeluhkan fasilitas yang tak pernah kunjung diperbaiki, seperti jembatan gantung. Hal itu cukup menyusahkan pengunjung yang harus memutar cukup jauh. Serta beberapa lampu taman yang sudah rusak atau tidak menyala.

"Pengunjung juga mengeluhkan fasilitas jembatan gantung yang diperbaiki sudah sekian lama, tetapi tidak kunjung selesai, sampai sekarang di lokasi tersebut saya lihat masih terpasang rantai dan spanduk yang tertulis masih dalam proses pemeliharaan, akibatnya masyarakat tidak bisa menggunakan fasilitas jembatan gantung ini dan akhirnya membuat pengunjung yang hendak menyebrang harus memutar cukup jauh sekali, ini kan menurut saya cukup menyusahkan pengunjung yah. Kemudian saya melihat juga ada beberapa lampu taman yang sudah mati tetapi tidak di perbaiki, jadi kalau malam hari terlihat agak remang remang, menurut saya kondisi seperti ini rawan akan penyalah gunaan fungsi taman ini. dengan adanya kondisi ini menjadi salah satu bukti konkrit ketidak seriusan Pemprov dalam mengelola dan memelihara asetnya," tegas Kent.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement