Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wanita Tertimpa Pohon di Tebet Eco Park, Anggota DPRD Kenneth Minta Distamhut Lakukan Pemeliharaan Rutin

Awaludin , Jurnalis-Rabu, 29 Mei 2024 |22:32 WIB
 Wanita Tertimpa Pohon di Tebet Eco Park, Anggota DPRD Kenneth Minta Distamhut Lakukan Pemeliharaan Rutin
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth saat sidak ke Tebet Eco Park (foto: dok MPI)
A
A
A

Padahal, sambung pria yang akrab disapa Bang Kent itu Tebet Eco Park sempat ditutup untuk revitalisasi pada 2021, dan kembali dibuka pada 2022 dan telah menghabiskan anggaran Rp40 Miliar. Tetapi pada kenyataannya dengan anggaran sebanyak itu tidak ada perubahan yang signifikan terkait perawatan pohon maupun terkait fasilitas yang ada di Tebet Eco Park tersebut. Padahal, taman tersebut pernah mendapatkan penghargaan bergengsi dan bertaraf internasional, yaitu Design of The Year di President’s Design Award 2023 Singapura, dan Gold Award pada Singapore Landscape Architecture Awards 2022 tetapi kondisi sekarang malah terlihat kurang terawat.

"Jangan hanya niat membangun membangun saja, tapi enggak bisa menjaga dan memelihara. Kalau cara nya seperti ini, ya wajar saja banyak taman kita yang diselewengkan dan dipergunakan tidak semestinya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti salah satu contoh adalah kejadian di Taman Tubagus Angke, jakarta barat yang di selewengkan untuk kegiatan prostitusi, akibat dari Pemprov DKI yang kurang melakukan pengawasan dalam memelihara dan menjaga aset sendiri. Tebet Eco Park itu salah satu taman yang iconic dan andalan kota Jakarta, menjadi salah satu paru-paru kota yang mengusung konsep ekologi, sosial, edukasi dan rekreasi tetapi pada kenyataannya, jauh panggang dari api, sangat minim sekali pemeliharaan," ketus Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.

Menurut Kent, Pemprov Jakarta selalu bertindak jika sudah ada kejadian, yang seharusnya bisa diantisipasi secara dini seperti contoh adanya kejadian pohon tumbang yang menimpa masyarakat. Jadi hal tersebut membuktikan jika Pemprov telah abai terhadap keselamatan masyarakat pengguna taman tersebut.

"Jangan selalu sudah ada kejadian baru bertindak. Seperti yang terjadi baru baru ini, yang terjadi pada hari Jumat kemarin, kejadian pohon tumbang menimpa seorang ibu akibat ingin menyelamatkan anaknya, dan pohon tersebut saya lihat sekarang memang sudah di tebang, tetapi hasil kerjanya tidak tuntas dan akar pohon tersebut masih bisa membahayakan pengunjung Taman Ecopark, saya juga melihat tidak ada rambu-rambu petunjuk bahaya yang di pasang di sekitarannya. Seharusnya mereka bisa mengantisipasi secara dini agar kejadian-kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari, jadi intinya harus ada evaluasi secara menyeluruh dan perhatian secara khusus dan serius terkait pengelolaan serta pemeliharaan taman taman yang terdapat di Jakarta, kemudian Distamhut juga harus melakukan perawatan secara berkala, baik di rawat 3 bulan sekali, atau 6 bulan sekali yang di lakukan terhadap pohon pohon yang ada di seluruh taman maupun di badan jalan, harus tuntas kerjanya biar di kemudian hari tidak muncul lagi kejadian kejadian yang merugikan," pungkas Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI Ini.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement