Selama bertahun-tahun, kelompok anti-Korea Utara telah menggunakan balon – dan juga botol yang dijatuhkan ke laut – untuk mengirim selebaran, makanan, obat-obatan, sejumlah kecil uang tunai, dan radio mini ke Korea Utara.
Pyongyang telah lama menganggap peluncuran pesan-pesan semacam itu sebagai tindakan permusuhan, dan para pemimpin kedua Korea sepakat pada 2018 untuk menghentikan penyebaran selebaran, serta kegiatan-kegiatan lain yang ditujukan terhadap satu sama lain di wilayah perbatasan.
Pada 2020, Seoul mengadopsi undang-undang yang melarang peluncuran selebaran anti-Korea Utara, melarang penyebaran materi cetak, barang, dan uang melintasi perbatasan yang dijaga ketat.
Meskipun ada keputusan untuk menghentikan kampanye tersebut, kelompok aktivis konservatif di Korea Selatan – sebagian besar dijalankan oleh pembelot Korea Utara – terus mengirimkan selebaran propaganda semacam itu.
(Rahman Asmardika)