Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tanggulangi Banjir, Rumah Pompa Stasioner Patra II Kebon Jeruk Kembali Diresmikan Anggota DPRD DKI Kenneth

Awaludin , Jurnalis-Senin, 03 Juni 2024 |00:19 WIB
Tanggulangi Banjir, Rumah Pompa Stasioner Patra II Kebon Jeruk Kembali Diresmikan Anggota DPRD DKI Kenneth
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth saat resmikan rumah pompa stasioner Patra II Kebon Jeruk (foto: dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Hardiyanto Kenneth kembali meresmikan Rumah Pompa Stasioner Patra II Kebon Jeruk, di Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat 31 Mei 2024.

Saat meresmikan Rumah Pompa Stasioner Patra II Kebon Jeruk, pria yang akrab disapa Bang Kent itu didampingi oleh Kepala Seksi Perencana Sistem Pengendali Banjir Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, Wira Yudha Bhakti dan Lurah Duri Kepa, Arie Lystha.

"Telah terbangun dengan 1 unit pompa dengan kapasitas 1.000 liter per detik, pompa ini melayani catchment area Kelurahan Duri Kepa sepanjang Pengerukan Saluran Penghubung (PHB) Kebon Raya, dengan anggaran Rp9 miliar lebih," ujar Kent dalam keterangannya, Minggu (3/6/2024).

Tak hanya itu, kata Kent, untuk kedepannya akan ditambah lagi dua unit pompa di rumah pompa patra II ini dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter per detik, yang diharapkan dapat meminimalisir banjir di kawasan Kebon Jeruk, khususnya wilayah Duri Kepa saat musim penghujan.

"Akan ditambah lagi 2 unit pompa, dengan anggaran diperkirakan yang dibutuhkan sekitar Rp5 miliar," sambungnya.

Menurut Kent, pembangunan Rumah Pompa Stasioner Patra II Kebon Jeruk ini berdasarkan permintaan aspirasi masyarakat saat dirinya mengadakan reses (serap aspirasi masyarakat) di wilayah Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Pembangunan rumah pompa ini adalah atas permintaan aspirasi Warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat saat saya reses beberapa waktu lalu," sambung Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.

Kent pun menambahkan, wilayah Jakarta Barat sangat membutuhkan rumah pompa stasioner (tak bergerak) untuk mengatasi masalah banjir ketika musim hujan datang. Pasalnya, permukiman warga hingga jalan akan tergenang air meskipun hujan lebat yang singkat.

"Terlebih, daya tampung saluran makro, menengah, dan mikro di wilayah Jakarta Barat juga tak cukup untuk menampung volume curah hujan yang turun, sehingga genangan akan muncul akibat luapan air dari aliran sungai, di tambah lagi di wilayah jakarta barat banyak sekali daerah cekungan sehingga pada saat hujan turun akan menggenang dalam waktu yang cukup lama dan menyusahkan masyarakat. Akan menjadi satu tantangan tersendiri dalam penanganan banjir ini sehingga di butuhkan sekali strategi yang jitu dalam penanggulangan banjir ini," beber Kent.

Oleh karena itu, Kent mengingatkan agar Pemprov DKI Jakarta harus menyiapkan alat pendukung, seperti pompa bergerak (mobile) di titik rawan banjir dengan tujuan mempercepat waktu surut genangan.

Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi bersama-sama membersihkan saluran air di lingkungannya masing-masing, dan mulai peduli terhadap sampah dengan tidak sembarangan membuang sampah sembarangan, terutama dalam membuang sampah ke kali dan saluran air dan juga dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), agar permasalahan banjir ini bisa segera tertanggulangi dengan baik.

“Saya mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan saluran air, mulai dari selokan depan rumah hingga kanal/sungai, dan tidak membuang sampah sembarangan. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan harus menjadi satu kebiasaan demi kebaikan bersama, agar Jakarta Barat bisa terbebas dari banjir," tutupnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement