PRANCIS - Para veteran dan pemimpin dunia bertemu di Normandy pada Kamis (6/6/2024) untuk memperingati 80 tahun pendaratan D-Day pada 6 Juni 1944, ketika lebih dari 150.000 tentara Sekutu tiba di Prancis melalui laut dan udara untuk mengusir kekuatan Nazi Jerman.
Dengan perang yang berkecamuk di Ukraina, di perbatasan Eropa, peringatan titik balik besar dalam Perang Dunia Kedua tahun ini akan mendapat perhatian khusus.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Raja Charles dari Inggris, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan banyak lainnya akan mengambil bagian dalam hari penghormatan, yang akan dimulai sekitar pukul 08.30 GMT dengan upacara Inggris di Ver-sur-Mer.
Namun Rusia, yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada tahun 2022, yang memicu konflik bersenjata terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, tidak diundang.
Sekitar 200 veteran, sebagian besar dari Amerika atau Inggris, akan mengambil bagian dalam upacara sepanjang hari di pantai berangin yang masih memiliki bekas pertempuran yang terjadi pada D-Day, invasi amfibi terbesar dalam sejarah, yang melibatkan ribuan tentara Sekutu tewas.
Peringatan ini juga berlangsung pada tahun dimana banyak pemilu, termasuk Parlemen Eropa pada minggu ini dan Amerika Serikat (AS) pada November mendatang. Para pemimpin akan menyamakan hal ini dengan Perang Dunia Kedua dan memperingatkan bahaya isolasionisme dan kelompok sayap kanan.
“Demokrasi benar-benar sedang berlangsung tahun ini,” kata Presiden AS Joe Biden sebelum melakukan perjalanan ke Prancis, dikutip Reuters.
Dia menekankan bahwa pengorbanan D-Day tidak boleh diabaikan.
Dengan berkurangnya jumlah veteran, sebagian besar berusia 100 tahun atau lebih, ini kemungkinan akan menjadi upacara besar terakhir di Normandia untuk menghormati mereka.
Di antara mereka yang akan ambil bagian adalah Bob Gibson, 101 tahun, yang merupakan tentara gelombang kedua yang mendarat di pantai Utah di Normandia.
“Sepertinya itu terjadi kemarin. Anda tidak akan percaya apa yang saya lihat. Sangat buruk. Beberapa anak muda tidak pernah mencapai pantai utama, terkadang hal ini membuat Anda terbangun di malam hari,” katanya kepada Reuters.
Sementara itu, seorang diplomat Eropa, menekankan pentingnya kehadiran Zelenskiy di sana.
“Ukraina membutuhkan dukungan dari negara-negara Eropa dan Sekutu seperti Perancis dan negara-negara Eropa lainnya yang membutuhkannya untuk mengalahkan Nazisme,” ujarnya.
“Dari semua yang hadir di Normandia saat ini, hanya Zelenskiy dan beberapa veteran yang masih hidup yang mengetahui apa sebenarnya perang itu,” tambah diplomat itu.
(Susi Susanti)