Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sindir Rusia dan Donald Trump, Joe Biden Bandingkan Nazi dengan Ancaman Diktator yang Dihadapi Dunia di Peringatan D-Day

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 07 Juni 2024 |11:27 WIB
Sindir Rusia dan Donald Trump, Joe Biden Bandingkan Nazi dengan Ancaman Diktator yang Dihadapi Dunia di Peringatan D-Day
Joe Biden bandingkan Nazi dengan ancaman diktator yang dihadapai dunia saat ini pada acara peingatan D-Day (Foto: Reuters)
A
A
A

PARIS - Di dekat tebing yang didaki oleh Pasukan Penjaga Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) pada 80 tahun yang lalu peringatan D-Day, Presiden AS Joe Biden pada Jumat (7/6/2024) berencana untuk membandingkan ancaman yang ditimbulkan oleh Nazi Jerman dengan ancaman yang dihadapi dunia saat ini oleh para diktator dan otoritarianisme.

Pidato Biden di Normandy, yang merupakan pidato kedua dalam beberapa hari terakhir, bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap Ukraina, namun juga diharapkan menjadi teguran terhadap kecenderungan isolasionis Donald Trump, saingan Biden dalam pemilihan presiden 5 November mendatang.

Dengan menyampaikan pidatonya di Pointe du Hoc, Biden akan mengulangi pidato pendahulunya dari Partai Republik, Ronald Reagan. Pidato peringatan D-Day-nya di sana pada tahun 1984 mengatakan bahwa demokrasi layak diperjuangkan dan menekankan keinginan AS untuk mencapai perdamaian.

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan Presiden akan ‘menarik garis’ dari Perang Dunia Kedua, menghubungkan Perang Dingin, peluncuran NATO, dan perang Rusia dengan Ukraina saat ini.

"Dia akan berbicara tentang pertaruhan saat ini, pertarungan eksistensial antara kediktatoran dan kebebasan. Dia akan berbicara tentang orang-orang yang berhasil mengatasi tantangan tersebut dan bagaimana mereka menempatkan negara di atas kepentingan mereka sendiri," kata Sullivan kepada wartawan di Air Force One awal pekan ini, menjelaskan pidato yang akan dibacakan Biden.

“Dan dia akan berbicara tentang bahaya isolasionisme dan bagaimana jika kita tunduk pada diktator dan gagal melawan mereka, mereka akan terus maju dan pada akhirnya Amerika dan dunia harus menanggung akibatnya,” lanjutnya.

Biden sedang melakukan perjalanan lima hari ke Prancis, perjalanan luar negeri yang jarang terjadi selama tahun pemilihan umum di mana ia menghadapi persaingan ketat melawan mantan Presiden Trump, seorang Republikan yang mengancam akan menggunakan masa jabatan kedua untuk menghukum saingan politiknya, mendeportasi imigran dan merusak aliansi global.

Trump telah mengkritik biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung Ukraina setelah invasi Rusia, mengusulkan tarif yang lebih tinggi sebagai bagian dari kebijakan “America First” dan mempertanyakan komitmen Amerika terhadap NATO selama puluhan tahun, dengan mengatakan bahwa negara-negara Eropa tidak membayar bagian mereka secara adil.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement