Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jerman Siapkan Skenario Terburuk jika Perang Rusia Meluas, Renovasi Bunker Tua untuk Lindungi Warga

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 10 Juni 2024 |16:00 WIB
Jerman Siapkan Skenario Terburuk jika Perang Rusia Meluas, Renovasi Bunker Tua untuk Lindungi Warga
Jerman siapkan skenario terburuk jika perang Rusia meluas, renovasi bunker tua untuk lindungi warga (Foto: EPA)
A
A
A

JERMAN – Pemerintah Jerman terus berbenah diri menyiapkan rencana matang untuk warganya jika terjadi perang.

Kekhawatiran atas meningkatnya risiko keamanan akibat invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina telah mendorong dewan lokal di Jerman menyerukan pemerintah untuk merenovasi bunker tua. Hal ini diungkapkan media Jerman pada Maret lalu.

“Namun, tempat perlindungan umum yang besar bagi ribuan orang "bukanlah tindakan perlindungan yang sesuai terhadap senjata presisi modern, yang dapat menyebabkan kerusakan luas hanya dengan waktu peringatan beberapa menit,” kata Der Spiegel, mengutip sebuah laporan yang akan dibahas oleh para menteri dalam negeri di Potsdam pada bulan ini.

“Bahaya terbesar bagi penduduk sipil jika terjadi serangan adalah “puing-puing dan pecahan peluru yang beterbangan atau gelombang ledakan,” terang publikasi tersebut mengutip para ahli, tanpa menyebutkan nama musuh yang mungkin melakukan serangan tersebut.

Gudang bawah tanah yang dibangun khusus sedang dipertimbangkan di Jerman sebagai tindakan untuk melindungi penduduk jika terjadi perang.

Majalah Der Spiegel menyebutkan bahwa pejabat pemerintah Jerman telah menyusun rekomendasi bagaimana melindungi penduduk jika terjadi serangan.

Ruangan di bawah tanah atau di dalam bangunan sudah memberikan perlindungan, namun tindakan sederhana seperti menutup jendela dan bukaan juga dapat meningkatkan perlindungan.

Ruangan atau bunker yang ada di gedung-gedung publik, department store, tempat parkir bawah tanah dan stasiun kereta bawah tanah akan cocok di kota-kota besar bagi orang-orang yang jauh dari rumah dan mencari perlindungan dari serangan mendadak.

“Namun tidak seperti pada Perang Dunia II, pemboman yang meluas tidak diperkirakan terjadi, melainkan kemungkinan besar akan terjadi serangan terhadap sasaran tertentu seperti gedung pemerintah dan infrastruktur penting lainnya,” kata pakar tersebut.

Selain itu, ketepatan senjata modern begitu hebatnya sehingga serangan langsung dapat menghancurkan segala jenis tempat berlindung. Majalah tersebut mencatat bagaimana selama Perang Dingin, Jerman Barat memiliki sekitar 2.000 bunker, 579 di antaranya masih dapat digunakan untuk pertahanan sipil, dan dapat menampung sekitar 470.000 orang. Namun, untuk melindungi 85 juta penduduk Jerman, 210.100 bunker yang lebih besar harus dibangun, dengan biaya sebesar 140,2 miliar euro.

Solusi jangka panjang adalah dengan mendirikan rumah penampungan yang memiliki pintu masuk, ruangan, ventilasi, dan fasilitas perbekalan sendiri, meskipun dibutuhkan waktu beberapa dekade untuk membangun rumah dalam jumlah yang cukup secara nasional.

Dikutip lembaga penyiaran milik negara Deutsche Welle, André Berghegger, Ketua Asosiasi Kota dan Kota di negara tersebut mengatakan pada Maret lalu bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengoperasikan kembali bunker yang sudah dinonaktifkan.

Dia mengatakan bahwa setidaknya 1 miliar euro harus berasal dari anggaran federal setiap tahun selama dekade berikutnya untuk perlindungan sipil guna melindungi penduduk dari bahaya terkait perang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement