INDONESIA diklaim sebagai salah satu negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia. Darurat judi online dialami Indonesia mendorong pemerintah membentuk Satga Pemberantasan Judi Online.
Memberantas judi online bukan perkara gampang. Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah memblokir sekitar 2,1 juta situs judi online. Tapi, faktanya situs judi online masih bertebaran di intenet.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan seputar transaksi gila judi online di Indonesia :
1. Perputaran Uang Mencapai Rp600 Triliun
PPATK mengungkapkan bahwa perputaran uang dari judi online pada 2024 mencapai lebih Rp600 triliun.
"Jika dihitung dengan periode beberapa tahun sebelumnya, Hingga saat ini, Q1 2024 sudah mencapai > Rp. 600 Trilliun," kata Koordinator Kelompok Humas PPATK, Natsir Kongah dalam keterangannya, Selasa 18 Juni 2024.
2. Taruhan Minimal Rp100 Ribu
Berdasarkan temuan PPATK, transaksi taruhan judi online bervariasi, tapi paling kecil memasang Rp100 ribu. Ada 3 juta warga Indonesia bermain judi online dengan nilai transaksi relative kecil tersebut.
"Seperti telah disampaikan sblmnya, berdasarkan data PPATK, bahwa lebih dari 80% masyarakat (hampir 3 juta anggota masyarakat) yang bermain Judol adalah merka yg ikut melakukan jodul dengan nilai transaksi relatif kecil (Rp100rb an)," kata Natsir.
3. Pemainnya IRT hingga Pelajar
PPATK mengungkapkan bahwa judi online diminati banyak kalangan. Bahkan ibu rumah rumah tangga (IRT) dan pelajar banyak yang kecanduan judi online dilihat lewat transaksinya.
"Total agregat transaksi kalangan masyarakat umum ini (ibu rumah tangga, pelajar, pegawai gol rendah, pekerja lepas, dan lainnya) lebih dari Rp30 trilliun," sambungnya.