LEBANON - Pemimpin kelompok Hizbullah di Lebanon Hassan Nasrallah mengatakan pada Rabu (19/6/2024) bahwa tidak ada tempat di Israel yang akan aman jika perang besar-besaran terjadi antara kedua musuh tersebut, yang juga mengancam Siprus dan wilayah lain di Mediterania.
Berbicara pada upacara memperingati terbunuhnya komandan senior Hizbullah Taleb Abdullah, yang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan pekan lalu bersama tiga agen lainnya, Nasrallah mengomentari meningkatnya konflik dengan negara Yahudi tersebut. Dia mengatakan kelompok teror Syiah tidak ingin perang total tetapi hanya bertindak untuk mendukung Hamas.
Hizbullah diketahui telah menyerang Israel utara sejak 8 Oktober, yang memicu pembalasan Israel dan meningkatnya konflik yang semakin diperingatkan Israel dapat memicu perang terbuka.
Nasrallah bersumpah jika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok teror Lebanon, maka Israel harus bersiap menghadapi serangan dari darat, udara dan laut, dan situasi di Mediterania akan berubah sepenuhnya.
Nasrallah memperingatkan tidak ada tempat di Israel yang akan luput dari senjata kelompok ini jika terjadi perang besar-besaran.
Dia menegaskan Hizbullah akan berperang tanpa aturan dan tanpa batasan.
“Musuh tahu betul bahwa kita punya mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kemungkinan terburuk dan tidak ada tempat yang luput dari serangan roket kita,” terangnya, dikutip The Times of Israel.
“Israel mengetahui bahwa apa yang menantinya di Mediterania sangatlah besar,” tambah Nasrallah, tanpa menjelaskan lebih lanjut, mungkin dengan menyindir bahwa kelompok tersebut dapat menyerang anjungan gas lepas pantainya.
Nasrallah juga mengancam Siprus untuk pertama kalinya, dengan mengatakan pihaknya mengizinkan Israel menggunakan bandara dan pangkalannya untuk latihan militer dan bahwa Hizbullah dapat menganggapnya sebagai “bagian dari perang” dan menyerangnya jika IDF diizinkan menggunakan infrastruktur logistik di negara itu untuk menyerang Lebanon.