Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Filipina Peringatkan Konflik di Laut China Selatan Dapat Berujung Perang

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 22 Juni 2024 |11:05 WIB
Filipina Peringatkan Konflik di Laut China Selatan Dapat Berujung Perang
Foto: Reuters.
A
A
A

Komentar Marcos Jr disampaikan setelah pidatonya di hadapan para menteri pertahanan, pemimpin militer, diplomat, dan analis di Shangri-La Dialogue di Singapura beberapa waktu lalu. Ia menggambarkan negaranya sebagai penjaga kerangka kerja keamanan regional yang didasarkan pada hukum dan perjanjian internasional.

Kemitraan Filipina-AS

Marcos Jr menyoroti kontras antara upaya mereka dan upaya aktor lain yang tidak disebutkan namanya. Ia lebih lanjut menekankan bahwa Filipina berada di garis depan di Laut China Selatan, berjuang untuk menegakkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), yang mengatur hak-hak negara pesisir.

Penegasan China tentang kendali yang hampir sepenuhnya atas Laut China Selatan bertentangan dengan hak istimewa ekonomi dan, dalam beberapa kasus, kedaulatan banyak negara pesisir di bawah UNCLOS. Namun, sejak menjabat pada pertengahan tahun 2022, Marcos Jr telah mengubah negaranya menjadi penentang China yang paling vokal dalam masalah ini.

Marcos Jr telah menghidupkan kembali kemitraan Manila dengan AS, memimpin latihan militer bilateral paling signifikan dalam 30 tahun dan memberikan akses yang lebih baik kepada pasukan AS ke pangkalan-pangkalan negaranya. "Saya tidak berniat mundur. Orang Filipina tidak akan mundur," tegas Marcos Jr.

Ia menegaskan hak negara-negara di kawasan untuk menentukan nasib mereka sendiri, daripada sekadar menjadi "panggung" bagi persaingan negara-negara adikuasa. Marcos Jr mencatat bahwa persaingan strategis antara AS dan China membatasi pilihan negara-negara di kawasan dan meningkatkan ketegangan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement