“Ini adalah contoh lain dari eksploitasi sistematis Hamas terhadap infrastruktur sipil dan penduduk sipil sebagai tameng manusia untuk kegiatan terorisnya,” tambahnya.
Hamas membantah tuduhan Israel bahwa mereka menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia atau menggunakan fasilitas sipil untuk tujuan militer.
Juliette Touma, Direktur Komunikasi UNRWA, mengatakan badan tersebut sedang menyelidiki rincian serangan yang dilaporkan sebelum memberikan informasi lebih lanjut.
“Sejak awal perang, kami mencatat hampir 190 bangunan kami hancur. Ini adalah sebagian besar bangunan kami di Gaza,” katanya. Sebanyak 193 anggota tim UNRWA tewas dalam konflik tersebut, tambahnya.
(Susi Susanti)