Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bersumpah Balas Dendam, Rusia Salahkan AS Atas Serangan Rudal Ukraina di Krimea yang Tewaskan 4 Orang

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 25 Juni 2024 |08:20 WIB
Bersumpah Balas Dendam, Rusia Salahkan AS Atas Serangan Rudal Ukraina di Krimea yang Tewaskan 4 Orang
Bersumpah balas dendam, Rusia salahkan AS atas serangan rudal Ukraina di Krimea yang tewaskan 4 orang (Foto: EPA)
A
A
A

“Ukraina membuat keputusan sendiri mengenai sasarannya dan melakukan operasi militernya sendiri,” terang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih kepada BBC.

Namun Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskow pada Senin (24/6/2024) bahwa keterlibatan Amerika Serikat, keterlibatan langsung, yang mengakibatkan terbunuhnya warga sipil Rusia, tidak dapat dibiarkan tanpa konsekuensi.

“Waktu akan menentukan apa yang akan terjadi,” tambahnya.

Kementerian luar negeri Rusia memanggil Duta Besar AS Lynne Tracy pada Senin (24/6/2024), dan Lavrov mengklaim bahwa keterlibatan AS dalam serangan itu tidak diragukan lagi.

Moskow telah berulang kali mengancam akan menargetkan negara-negara yang memasok senjata ke Ukraina, mengklaim bahwa negara-negara tersebut adalah sasaran militer yang sah.

Awal bulan ini, Putin berjanji untuk menargetkan negara-negara yang mempersenjatai Ukraina dalam pertemuan dengan kantor berita internasional.

“Jika seseorang berpikir bahwa mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kita dan menimbulkan masalah bagi kita, mengapa kita tidak mempunyai hak untuk memasok senjata dengan kelas yang sama ke wilayah di dunia di mana akan terjadi serangan. pada fasilitas sensitif negara-negara (Barat) itu?,” ungkapnya. dia berkata.

Para pejabat Ukraina membela serangan tersebut setelah serangan tersebut, dan menyebut Krimea sebagai target yang sah.

Mykhailo Podolyak, pembantu utama Presiden Volodymyr Zelensky, mengatakan semenanjung itu pada dasarnya adalah sebuah kamp militer besar yang katanya menampung ratusan sasaran militer langsung, yang dengan sinis Rusia coba sembunyikan dan tutupi dengan warga sipil mereka sendiri.

Misi pemantauan hak asasi manusia PBB di Ukraina mengatakan setidaknya 10.000 warga sipil telah terbunuh sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022. Angka sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement