Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemprov DKI Jakarta Sebut Polusi Udara Turun Pasca Hujan Deras Mengguyur

Carlos Roy Fajarta , Jurnalis-Kamis, 27 Juni 2024 |08:25 WIB
Pemprov DKI Jakarta Sebut Polusi Udara Turun Pasca Hujan Deras Mengguyur
A
A
A

JAKARTA - Hujan deras yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Selasa 25 Juni 2024 sore membuat wilayah Jakarta mengalami penurunan tingkat polusi udara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto berdasarkan data terbaru dari JakISPU (Sistem Pemantau Kualitas Udara milik Pemprov DKI Jakarta) per pukul 14.30 WIB mayoritas wilayah berada dalam kondisi sedang dan baik.

"Bahkan menurut pantauan di IQ Air pada waktu yang sama, Jakarta menempati peringkat 30 kondisi udara paling berpolusi sedunia. Posisi ini lebih baik dibandingkan Tokyo yang berada di peringkat 12 dan Beijing di peringkat 13," ujar Asep Kuswanto, Rabu (26/6/2024) dalam keterangannya.

Selain karena faktor turunnya hujan, kondisi tersebut disebut Asep tidak lepas dari peran aktif warga Jakarta yang mulai konsisten dalam menggunakan transportasi umum.

"Peran warga sangat besar dalam membantu menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta. Konsistensi dalam menggunakan transportasi umum telah membawa dampak positif terhadap kualitas udara kita," terang Asep.

Menurutnya, warga Jakarta diharapkan dapat terus mendukung inisiatif pemerintah dengan tetap menggunakan transportasi umum dan menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membakar sampah di tempat terbuka.

Dengan kerjasama semua pihak, Asep meyakini udara Jakarta yang lebih bersih bukan lagi impian tetapi kenyataan yang bisa dicapai.

Ia berharap kondisi ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dengan sejumlah langkah strategis yang pihaknya saat ini sedang laksanakan.

"Kami terus menggalakkan penggunaan transportasi umum, memperketat pengawasan dan penegakan hukum terhadap industri, serta melanjutkan pembatasan kendaraan dengan skema ganjil/genap. Selain itu, uji emisi kendaraan dan rekayasa cuaca juga akan terus kami optimalkan untuk menjaga kualitas udara Jakarta,” tambahnya.

Dalam jangka panjang, DLH DKI akan meningkatkan jumlah titik pemantauan kualitas udara di seluruh wilayah Jakarta. Data dari pemantauan ini akan digunakan untuk mengidentifikasi sumber utama polusi dan mengambil tindakan yang lebih efektif.

“Dengan upaya-upaya tersebut, kami optimis bisa terus memperbaiki kualitas udara demi kesehatan dan kenyamanan seluruh warga Jakarta," pungkas Asep.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, IQ Air menempatkan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia dengan kualitas udara tidak sehat pada 18 Juni 2024 pagi.

Tercatat indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 194 atau tidak sehat dengan PM 2,5 Jakarta saat ini 23,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Bahkan Jakarta menempati posisi teratas dari 10 kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia berdasarkan data IQ Air pada 18 Juni 2024 Pukul 09.00 WIB.

Berikut 10 kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia: Jakarta (Indonesia), Kinshasa (Kongo), Kampala (Uganda), Delhi (India), Manama (Bahrain), Beijing (China), Lahore (Pakistan), Hanoi (Vietnam, Batam (Indonesia), dan Kathmandu (Nepal).

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement