Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lagi, Korut Tembakkan 2 Rudal Balistik Jarak Pendek

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 01 Juli 2024 |08:17 WIB
Lagi, Korut Tembakkan 2 Rudal Balistik Jarak Pendek
Korut kembali tembakkan 2 rudal balistik jarak pendek (Foto: Reuters)
A
A
A

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Senin (1/7/2024) meluncurkan dua rudal balistik. Peluncuran ini menjadi yang terbaru dari serangkaian uji coba senjata oleh Pyongyang yang telah memperburuk hubungan dengan Seoul.

Kepala Staf Gabungan (JCS) militer Korea Selatan dalam sebuah pernyataan mengatakan sebuah rudal balistik jarak pendek diluncurkan pada dini hari. Sekitar 10 menit kemudian, rudal kedua, yang belum teridentifikasi, akhirnya bisa terdeteksi.

“Militer kami telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan peluncuran lebih lanjut,” kata JCS, seraya menambahkan bahwa pihaknya telah berbagi informasi tentang insiden tersebut dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang, dikutip Reuters.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara tidak memberikan konfirmasi segera mengenai peluncuran tersebut.

Pekan lalu, Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji beberapa rudal berhulu ledak, namun Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran pada hari Rabu berakhir dengan ledakan di udara.

Hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Pyongyang meningkatkan uji coba senjata sambil membombardir Korea Selatan dengan balon-balon penuh sampah.

Pyongyang mengatakan surat-surat tersebut merupakan balasan atas balon-balon berisi selebaran propaganda anti-rezim yang dikirim ke utara oleh para aktivis di Korea Selatan.

Menanggapi peluncuran berulang kali oleh Korea Utara, Korea Selatan telah sepenuhnya menangguhkan perjanjian militer untuk mengurangi ketegangan. Mereka juga melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras suara dan latihan tembak-menembak di dekat perbatasan.

Korea Selatan semakin cemas atas memanasnya hubungan Korea Utara dengan tetangganya yang terisolasi, Rusia.

Korea Utara dituduh melanggar langkah-langkah pengendalian senjata dengan memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina, dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin Kim Jong Un di Pyongyang pada bulan Juni untuk menunjukkan persatuan.

Pada Minggu (30/6/2024), Pyongyang mengutuk latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat, dan menyebutnya sebagai ‘NATO versi Asia’ dan memperingatkan konsekuensi fatal.

Latihan "Freedom Edge" selama tiga hari mencakup persiapan rudal balistik dan pertahanan udara, perang anti-kapal selam, dan pelatihan siber defensif.

Pyongyang selalu mengecam latihan gabungan serupa sebagai latihan invasi, namun Seoul mengatakan pada Minggu (30/6/2024) bahwa latihan terbaru ini merupakan kelanjutan dari latihan pertahanan yang diadakan secara rutin selama bertahun-tahun.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement