RUSIA – Pemimpin wilayah Dagestan yang mayoritas penduduknya Muslim di Rusia, mengatakan pada Senin (1/7/2024) bahwa ancaman keamanan datang dari organisasi teroris internasional. Dagestan merupakan tempat orang-orang bersenjata melancarkan serangan mematikan di dua kota pada bulan lalu.
Media pemerintah mengutip Sergei Melikov yang mengatakan 22 orang tewas dalam serangan pada 23 Juni lalu, yang sasarannya mencakup gereja dan sinagoga.
Pakar keamanan Barat mengatakan serangan itu adalah bukti lebih lanjut bahwa Rusia, yang sibuk dengan perang di Ukraina, menghadapi masalah yang semakin besar dengan kekerasan militan Islam di dalam negeri. Namun Melikov menegaskan ancaman tersebut berasal dari luar.
“Faktor ancaman utama yang mempengaruhi situasi di republik ini adalah meningkatnya aktivitas organisasi teroris internasional,” terang kantor berita negara RIA mengutip pernyataannya.
"Dan tidak peduli bagaimana mereka mencoba meyakinkan kami bahwa peristiwa di Dagestan terjadi secara internal, saya tidak akan pernah percaya ini,” lanjutnya.
Dia mengatakan ada bukti langsung dan tidak langsung yang menunjukkan peran musuh langsung dalam serangan tersebut, namun tidak merinci siapa mereka atau apa buktinya.
“Dan dalam hal ini, instruktur Barat atau lainnya tidak perlu berada di wilayah Dagestan, karena saat ini layanan khusus dan pemimpin organisasi teroris menggunakan Internet, jejaring sosial, dan mungkin mempengaruhi pelatihan dan ideologi. keadaan orang-orang yang mampu melakukan kejahatan tersebut,” imbuhnya.