Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Update 116 Orang Tewas dalam Bentrokan di Acara Keagamaan India, Banyak yang Terinjak-injak

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 03 Juli 2024 |08:36 WIB
<i>Update</i> 116 Orang Tewas dalam Bentrokan di Acara Keagamaan India, Banyak yang Terinjak-injak
116 orang tewas dalam bentrokan di acara keagamaan di India, banyak yang terinjak-injak (Foto: Al Jazeera)
A
A
A

INDIA - Setidaknya 116 orang tewas dalam bentrokan di sebuah pertemuan keagamaan di India utara.

Inspektur polisi Jenderal Shalabh Mathur mengatakan insiden itu terjadi di satsang (acara keagamaan Hindu) di distrik Hathras di negara bagian Uttar Pradesh.

Para korban, termasuk sejumlah besar perempuan dan beberapa anak, masih diidentifikasi.

Para penyintas atau korban selamat menggambarkan bagaimana bencana itu terjadi ketika mereka mencoba meninggalkan lokasi kejadian di desa Mughalgarhi.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya tabrakan tersebut. Saksi mata mengatakan pintu keluar terlalu sempit dan ketika orang-orang keluar, badai debu yang dahsyat menyebabkan kebingungan dan kepanikan, menyebabkan banyak orang terinjak-injak.

Seorang saksi mata, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada BBC bahwa semuanya baik-baik saja sampai tiba-tiba dirinya mendengar jeritandan kemudian orang-orang saling berjatuhan.

“Banyak yang tertimpa dan saya tidak bisa berbuat banyak. Saya hanya beruntung bisa selamat,” terangnya.

“Ketika khotbah selesai, semua orang mulai berhamburan,” kata seorang wanita bernama Shakuntala kepada kantor berita Press Trust of India.

"Orang-orang terjatuh ke selokan di pinggir jalan. Mereka mulai berjatuhan satu sama lain dan tertimpa sampai mati,” lanjutnya.

Umesh Kumar Tripathi, kepala petugas medis dari distrik tetangga Etah, mengatakan kepada wartawan bahwa insiden ini telah menyebabkan sedikitnya tiga anak tewas.

Kumar mengatakan tempat tersebut penuh sesak, dan ia menambahkan bahwa sebuah komite tingkat tinggi telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.

“Fokus utama pemerintah adalah memberikan semua bantuan yang mungkin kepada korban luka dan keluarga korban meninggal,” katanya.

Seorang juru bicara perwira senior polisi di Uttar Pradesh mengatakan kepada BBC bahwa akan memakan waktu berjam-jam untuk merilis penghitungan akhir korban yang tewas.

Gambar-gambar menyedihkan dari situs tersebut beredar secara online. Beberapa video menunjukkan korban luka dibawa ke rumah sakit dengan truk pick-up, tuk tuk, dan bahkan sepeda motor.

Sebuah klip yang dilihat oleh BBC menunjukkan beberapa jenazah ditinggalkan di pintu masuk rumah sakit setempat ketika kerabatnya berteriak minta tolong.

“Kecelakaan besar telah terjadi tetapi tidak ada satu pun perwira senior yang hadir di sini,” kata seorang kerabat di video lain. “Di mana pihak pemerintah?,” lanjutya.

Sebuah video yang dibagikan oleh kantor berita PTI menunjukkan korban luka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

“Prosedur pemeriksaan mayat sedang dilakukan dan masalah ini sedang diselidiki,” ujar pejabat Satya Prakash di distrik tetangga Etah.

Di Hathras, jeritan anggota keluarga yang putus asa terdengar di rumah sakit setempat.

Banyak orang berusaha mencari orang yang dicintainya, banyak pula jenazah yang tidak diklaim.

Terdapat kekurangan ambulans, masing-masing ambulans hanya membawa dua hingga tiga jenazah. Hathras dipenuhi dengan keputusasaan dan rasa duka.

Kecelakaan sering dilaporkan pada acara-acara keagamaan di India, karena banyak orang berkumpul di ruang sempit dan tidak mematuhi langkah-langkah keselamatan.

Pada tahun 2018, sekitar 60 orang tewas setelah sebuah kereta menabrak kerumunan orang yang sedang menonton perayaan Dusshera, sebuah festival Hindu.

Pada tahun 2013, kerusuhan di sebuah festival Hindu di negara bagian Madhya Pradesh telah menewaskan 115 orang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement