Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Komandan Seniornya Tewas Dibunuh, Hizbullah Tembakkan 200 Roket dan Drone ke Israel

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 05 Juli 2024 |14:07 WIB
Komandan Seniornya Tewas Dibunuh, Hizbullah Tembakkan 200 Roket dan Drone ke Israel
Hizbullah tembakkan 200 roket dan drone ke Israel (Foto: EPA)
A
A
A

LEBANON - Kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah telah meluncurkan lebih dari 200 roket dan drone serang ke Israel utara. Hal ini dilakukan sebagai respons atas pembunuhan salah satu komandan seniornya.

Militer Israel mengatakan salah satu perwiranya tewas dalam serangan tersebut, yang memicu sejumlah kebakaran.

Militer juga mengatakan pihaknya telah menargetkan struktur militer Hizbullah dan target lain di Lebanon selatan sebagai tanggapannya.

Media Lebanon melaporkan bahwa satu orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kota Houla.

Serangan terbaru, yang diikuti dengan 100 roket pada Rabu sore, adalah salah satu serangan terbesar sejauh ini dalam sembilan bulan kekerasan lintas batas yang telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan.

Komandan Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di dekat kota Tirus di Lebanon selatan, Mohammed Nimah Nasser, adalah salah satu tokoh paling senior dalam kelompok tersebut yang tewas dalam konflik tersebut.

Militer Israel mengatakan Nasser memimpin Unit Aziz Hizbullah, yang bertanggung jawab meluncurkan roket dari Lebanon barat daya, dan menuduhnya mengarahkan serangan teror dalam jumlah besar.

Mereka juga menggambarkannya sebagai “rekan” Taleb Sami Abdullah, komandan unit lain yang pembunuhannya bulan lalu mendorong Hizbullah meluncurkan lebih dari 200 roket dan rudal ke Israel utara dalam satu hari.

Hampir setiap hari terjadi baku tembak di perbatasan Israel-Lebanon sejak sehari setelah dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Gaza pada 7 Oktober.

Hizbullah mengatakan mereka bertindak untuk mendukung kelompok Palestina yang juga didukung oleh Iran. Kedua kelompok tersebut dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel, Inggris dan negara-negara lain.

Sejauh ini, lebih dari 400 orang dilaporkan tewas di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, dan 25 orang di Israel, sebagian besar adalah tentara.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji memulihkan keamanan di Israel utara.

"Dalam kampanye keras melawan Lebanon kami telah menetapkan sebuah prinsip, Siapa pun yang merugikan kami adalah orang mati. Kami mewujudkannya dalam praktik," katanya pada Kamis (4/7/2024).

Permusuhan juga telah membuat puluhan ribu orang dari komunitas perbatasan di Israel utara dan Lebanon selatan mengungsi.

“Respon terhadap pembunuhan pemimpin tercinta Haji Abu Nimah Nasser dimulai tadi malam dan dalam waktu singkat,” terang pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine memperingatkan pada pemakaman Nasser di Beirut pada Kamis (4/7/2024).

“Serangkaian ini akan terus menargetkan situs-situs baru yang musuh tidak bayangkan akan diserang,” lanjutnya.

Juru bicara pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon, Unifil, mengatakan bentrokan kini meluas hingga ke kedua sisi perbatasan, dan meminta Israel dan Hizbullah untuk menahan diri.

“Kami sangat prihatin karena perselisihan apa pun, insiden apa pun, dapat meningkat menjadi sesuatu yang lebih besar jika ada kesalahpahaman,” kata Kandice Ardiel kepada BBC.

Ada banyak upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dalam beberapa pekan terakhir, dengan PBB dan AS memperingatkan potensi konsekuensi bencana dari perang yang juga dapat melibatkan Iran dan kelompok sekutu lainnya.

Para pejabat Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka siap berperang jika diplomasi gagal. Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan pada Rabu (3/7/20243) bahwa militer akan segera siap untuk mengambil tindakan apa pun yang diperlukan di Lebanon, atau untuk mencapai kesepakatan dari posisi yang kuat.

Hizbullah, yang dipandang sebagai musuh yang jauh lebih unggul dibandingkan Hamas, mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan perang penuh dengan Israel dan bahwa mereka akan mematuhi setiap gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza di Lebanon. Namun mereka juga memperingatkan Israel bahwa mereka akan berperang tanpa aturan jika terjadi perang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement