Militer secara terpisah mengumumkan bahwa salah satu perwiranya tewas dalam pertempuran di kota Rafah di Gaza selatan, sehingga jumlah total tentara Israel yang terbunuh menjadi 680 sejak dimulainya perang.
Kompromi yang dilakukan Hamas pada Sabtu (6/7/2024) dapat menyebabkan jeda pertama dalam pertempuran sejak November dan membuka jalan bagi perundingan lebih lanjut, meskipun semua pihak masih memperingatkan bahwa kesepakatan belum dapat dijamin.
Kesepakatan bertahap Washington akan dimulai dengan gencatan senjata enam minggu yang penuh dan menyeluruh di mana sandera yang lebih tua, sakit, dan perempuan akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina. Selama 42 hari tersebut, pasukan Israel akan menarik diri dari daerah padat penduduk di Gaza dan mengizinkan kembalinya para pengungsi ke rumah mereka di Gaza utara.
Warga Palestina yang lelah dengan perang di Jalur Gaza tampak pesimistis, setelah sebelumnya kedua belah pihak tampaknya hampir mencapai kesepakatan.
“Kami telah menjalani sembilan bulan penderitaan,” kata Heba Radi, ibu dari enam anak yang tinggal di sebuah tenda di pusat kota Deir Al-Balah, tempat dia berlindung sejak mereka meninggalkan rumah mereka di Kota Gaza.
“Gencatan senjata telah menjadi mimpi yang jauh,” lanjutnya.
(Susi Susanti)