BEIRUT - Hizbullah Lebanon mengatakan pada Minggu (7/7/2024) bahwa mereka meluncurkan operasi udara terbesar dengan mengirimkan drone peledak ke pangkalan intelijen militer Israel di puncak gunung di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi.
Ini adalah insiden terbaru di antara meningkatnya baku tembak lintas batas yang telah memicu kekhawatiran global.
Hizbullah, sekutu Hamas yang didukung Iran, hampir setiap hari saling baku tembak dengan pasukan Israel sejak serangan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang di Jalur Gaza.
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejuangnya mengirimkan beberapa skuadron drone berturut-turut untuk menargetkan pusat pengintaian di Gunung Hermon.
Militer Israel mengatakan sebuah drone yang meledak jatuh di area terbuka di kawasan Gunung Hermon tetapi tidak ada korban luka.
Serangan dan retorika meningkat dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran akan konflik besar-besaran antara Israel dan Hizbullah yang terakhir berperang pada tahun 2006.
Gerakan Lebanon mengatakan serangan pesawat tak berawak itu adalah bagian dari “respons” mereka terhadap terbunuhnya seorang agen dalam serangan pada Sabtu (6/7/2024) jauh di Lebanon timur sekitar 100 kilometer (60 mil) dari perbatasan.
“Serangan Gunung Hermon menargetkan sistem intelijen, menghancurkannya dan memicu kebakaran besar,” kata Hizbullah.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengunjungi pasukan di Gunung Hermon pada Minggu (7/7/2024) pagi.
Dalam dua pernyataan tambahan, militer mengatakan pertahanan udaranya berhasil mencegat beberapa target udara yang melintasi Lebanon setelah sirene dibunyikan di kawasan Dataran Tinggi Golan.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah tindakan yang sebagian besar tidak diakui oleh komunitas internasional.
Serangan Israel pada Sabtu (6/7/2024) menewaskan seorang agen kunci di Unit Pertahanan Udara Hizbullah.
Sepanjang hari Minggu (7/7/2024), Hizbullah mengumumkan empat serangan lagi terhadap situs militer Israel di seberang perbatasan dengan rentetan roket serta beberapa peluru kendali. Pihak berwenang Israel melaporkan empat orang terluka.
Gallant, dalam sebuah video dari Gunung Hermon, mengatakan bahwa bahkan jika ada gencatan senjata di Gaza, pihaknya akan terus berjuang dan melakukan segala yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam kampanye melawan Hizbullah.
Menurut penghitungan AFP, kekerasan lintas batas telah menewaskan sedikitnya 497 orang di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang tetapi juga termasuk 95 warga sipil,.
Di pihak Israel, menurut pihak berwenang, setidaknya 16 tentara dan 11 warga sipil tewas.
Puluhan ribu penduduk telah mengungsi dari daerah perbatasan di Lebanon selatan dan Israel utara.
(Susi Susanti)