Sistem pertahanan udara berbasis darat seperti Raytheon's Patriot dibangun untuk mencegat rudal yang masuk.
Setelah Perang Dingin, banyak sekutu NATO mengurangi jumlah unit pertahanan udara untuk mencerminkan penilaian bahwa mereka di masa depan hanya akan menghadapi ancaman rudal terbatas, yang datang dari negara-negara seperti Iran.
Persepsi ini berubah drastis dengan invasi Rusia ke Ukraina, yang membuat sekutu NATO berebut menambah stok amunisi dan mengatasi kekurangan sistem pertahanan udara.
Kesepakatan mengenai rencana pertahanan besar pertama sejak Perang Dingin, yang dijuluki “rencana regional” oleh NATO, menandakan perubahan mendasar bagi aliansi militer Barat, yang selama beberapa dekade tidak lagi menganggap perlu menyusun rencana pertahanan berskala besar yang baru karena percaya bawah Rusia pasca-Soviet tidak lagi menjadi ancaman nyata.
(Susi Susanti)