Saat itu, dia menggunakan sejumlah sarung yang telah ia kumpulkan sebelumnya. Dengan sarung tersebut, dia memanjat dinding sel. Para sipir yang menjaga terkejut mengetahui kaburnya Suud Rusli. Pasalnya, selama di Rumah Tahanan Militer, kedua kaki Rusli dibelenggu rantai agar dia tidak melarikan diri.
Setelah kabur beberapa pekan, Suud Rusli ditangkap di daerah Malang, Jawa Timur. Untuk menangkap mantan pasukan elite ini diterjunkan pasukan satu pleton. Bahkan sebuah timah panas terpaksa menghujam kakinya.
Selang beberapa lama, Suud kembali berhasil melarikan diri dari Rutan. Bersama rekan ia mengelabui sipir dan kabur dari penjara. Kendati demikian, pelarian Suud Rusli tidak berlangsung lama. Dia kembali ditangkap pada 23 November di tahun yang sama.
(Qur'anul Hidayat)