MEDAN - Geliat hangat pesta politik di Sumatera Utara yang akan berlangsung tanggal 27 November 2024 sudah terasa sejak sekarang. Aspirasi dan tuntutan masyarakat Sumatera Utara agar torehan pembangunan Joko Widodo di Sumatera Utara dapat dilanjutkan oleh tokoh pemimpin muda yang kreatif kombinasi birokrat dan professional pun menguat.
Dari berbagai jajak pendapat yang beredar, kuat keinginan masyarakat agar pemimpin Sumatera Utara 2024-2029 dapat melanjutkan torehan pembangunan infrastruktur, investasi, pariwisata yang telah dimulai oleh Joko Widodo dan Luhut Binsar Pandjaitan.
Berbagi jajak pendapat menyebutkan nama Prabowo, Gibran, Bobby Nasution dan Charles Bonar Sirait sebagai tokoh yang dianggap layak meneruskan torehan pembangunan yang telah dilakukan oleh Joko Widodo.
Sejak 2019 Jokowi tercatat telah memberi perhatian khusus pada sektor pariwisata Sumatera Utara terurtama terutama Danau Toba agar menjadi destinasi wisata yang berkelas. Jokowi menyebut 28 destinasi wisata di wilayah sekitar Danau Toba yang terdiri dari wisata sejarah, budaya, air, dan alam. Jokowi menjelaskan dibutuhkan investasi dan anggaran APBN yang besar untuk menggarap Danau Toba.
Kombinasi APBN dan investasi menurut Jokowi dapat menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Danau Toba harus punya diferensiasi, sehingga dapat bersaing untuk menarik perhatian turis dengan daerah tujuan wisata lainnya seperti Bali dan Mandalika.
Untuk mewujudkan destinasi wisata kelas dunia tersebut, tak tanggung-tanggung Jokowi rajin membangun infrastruktur jalan Sumatera Utara. Sampai tahun 2024 tercatat ruas-ruas tol yang telah beroperasi, antara lain : Belawan - Medan - Tanjung Morawa 34,4 km; Medan – Binjai 16,8 km; Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi (MKTT) 61,8 km.
Rabu (07/02/2024) lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan dua ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), Tol Indrapura-Kisaran Seksi Indrapura-Lima Puluh dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi Tebing Tinggi-Indrapura di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
BACA JUGA:
Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 20,4 kilometer dibangun dengan biaya senilai Rp 3,06 triliun. Sementara Jalan Tol Indrapura-Limapuluh sepanjang 15,6 kilometer dibangun dengan biaya Rp 1,67 triliun.
Presiden mengatakan, dua ruas jalan tol tersebut akan meningkatkan konektivitas transportasi ke kawasan pariwisata di Danau Toba serta meningkatkan kecepatan logistik ke pelabuhan Kuala Tanjung dan juga berbagai kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Praktis sejak Jokowi dilantik 2014, jumlah tol yang terbangun mencapai 2.103,2 km. Sedangkan pada kurun waktu 1978-2014 hanya ada sekitar 789.82 km tol. Jadi 72% tol di Indonesia dibangun oleh Jokowi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan (06/06/2024) menjelaskan Indeks Pembangunan Perjalanan dan Pariwisata atau Travels and Tourism Development Index (TTDI), Indonesia berada di peringkat ke-22 secara global dan negara terdepan kedua se-Asia Tenggara.
Luhut menjabarkan potensi Indonesia untuk menjadi negara dengan Perekonomian Terbesar ke-4 di Dunia pada tahun 2045. “Perekonomian kita tumbuh secara berkelanjutan, didukung oleh iklim investasi yang stabil, sektor manufaktur yang kuat, dan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan pemulihan di bidang pariwisata”.
Untuk terus meningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia, perlu disadari masih ada beberapa area yang memerlukan perbaikan. “Indonesia menawarkan beragam atraksi pariwisata termasuk salah satunya adalah Danau Toba yang merupakan salah satu dari keajaiban dunia,” jelas Luhut.