Wartawan Reuters melihat pekerja medis menggali jenazah dari kuburan di dalam fasilitas tersebut, membungkusnya dengan kain kafan putih sebelum memasukkannya ke dalam kendaraan untuk dipindahkan ke lokasi pemakaman baru. Sementara beberapa kerabat menyaksikannya, beberapa di antaranya menangis.
Areej Hamouda, ibu salah satu korban tewas, mengambil sebagian tanah berpasir dari kuburan putranya dan menciumnya sebelum petugas medis menggali jenazahnya.
“Mereka (Israel) menembaknya dan dia membawa sepotong roti, yang harus dia minta agar bisa diberikan untuk putrinya, mereka menembaknya di mata dan kepala, dia dibasuh dengan darah,” kata Hamouda sambil menangis.
“Dia (terbaring) di sana sepanjang hari, mereka tidak bisa memindahkannya, (kemudian) mereka menariknya dengan tali ketika mereka membawanya untuk dimakamkan di sini,” lanjutnya.
Di Rafah, warga mengatakan tank-tank Israel maju lebih dalam di sisi barat kota dan mengambil posisi di puncak bukit di sana.
(Susi Susanti)