JAKARTA - KAI Commuter memastikan tak memberi ruang bagi pelaku pelecehan seksual. KAI pun terus berupaya mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap penumpang, terutama wanita.
"KAI Commuter tidak akan memberikan ruang untuk tindakan Pelecehan Seksual di Commuter Line,” VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus melalui keterangan tertulisnya yang dikutip Sabtu (20/7/2024).
KAI Commuter pun melakukan berbagai langkah untuk memastikan agar tidak ada celah bagi pelaku kejahatan seksual. Berpihak kepada korban, dan mendampingi korban jika ingin melaporkan ke pihak kepolisian, dan mendukung hukuman sesuai UU terhadap pelaku kejahatan tersebut.
Untuk kenyamanan wanita, KAI menyediakan sejumlah layanan yang dikhususkan untuk perempuan. Salah satunya kereta khusus wanita (KKW) sejak 2010 lalu. Di KKW, wanita tanpa adanya lawan jenis yang diharapkan dapat memberikan keamanan lebih.
Fasilitas khusus wanita lainnya adalah ruang lakstasi yang berada di area stasiun Commuter Line. KAI Commuter saat ini memiliki sebanyak 27 ruang laktasi di stasiun-stasiun besar yang ada di wilayah Jabodetabek.
Di stasiun-stasiun lain yang belum memiliki ruang laktasi, para pengguna yang akan menyusui anaknya atau sekedar melakukan _pumping_ (memompa) ASI tidak perlu khawatir, karena bisa melakukan hal tersebut di ruang kantor yang ada di area stasiun.
“Pengguna bisa langsung menghubungi petugas untuk meminjam tempat jika ingin menyusui anaknya atau melakukan pumping ASI di area stasiun,” ujar Joni.
Selain kepada pengguna dari kalangan ibu menyusui, ibu hamil yang menggunakan Commuter Line juga diberikan layanan khusus dari KAI Commuter. Dengan layanan Pin Ibu Hamil, KAI Commuter memberikan prioritas dan pelayanan khusus selama berada di dalam perjalanan dan area stasiun dengan terlebih dahulu mendaftar secara daring pada tautan http://bit.ly/30DZ20 k untuk pengguna wilayah Jabodetabek dan tautan http:// bit.ly/3rRIIGE untuk pengguna di wilayah Yogyakarta dan Solo.
Selain itu, KAI Commuter juga mendukung kesetaraan gender dengan menugaskan petugas pengamanan atau sekuriti wanita. “Saat ini, KAI Commuter mempekerjakan wanita sebagai petugas keamanan di lingkungan stasiun dan kantor,” ujar Joni.
Dengan keberadaan para petugas sekuriti wanita ini diharapkan bisa memberikan rasa nyaman bagi pengguna dari kaum hawa saat berinteraksi, dalam situasi yang memerlukan bantuan atau bimbingan. Di samping juga agar bisa menjadi sumber terpercaya bagi perempuan yang mengalami situasi berbahaya.
“Semua inovasi dan layanan yang diberikan kepada pengguna wanita ini merupakan komitmen KAI Commuter untuk selalu lebih baik lagi dalam melayani seluruh penggunanya,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )